Klikfakta.id, HALSEL– Dua Oknum Guru Madrasah Aliyah( MA) Kecamatan Bacan Timur yang terletak di desa Babang, dilaporkan ke Polres Halmahera Selatan.

Keduanya dilaporkan lantaran diduga melakukan penganiyaan terhadap seorang warga  Babang inisial P alias Putri di Madrasah Aliyah.

Berdasarkan keterangan korban inisial P, dugaan penganiayaan yang dialaminya itu, bermula ketika dirinya dijemput di rumahnya pada Senin 13 Mei 2024 sekira pukul 08.50 WIT oleh seorang petugas unit penyelengara perhubungan laut (UPPL) Babang inisial J.

Ia kemudian dibawa  ke salah satu ruangan sekolah. Disitulah insiden ia kemudian dipukul dan dianiaya secara berulang kali di bagian telinga kiri dan kanan.

Penganiayaan diduga dilakukan oleh dua oknum guru berinisial  A alias Ami dan S alias Saiba, yang turut disaksikan oleh kepala sekolah bersama dewan guru lainya.

   Oknum guru Madrasah Aliyah           yang dilaporkan ke Polres Halsel       saat diwawancarai wartawan

” Penganiayaan dan pengeroyokan yang saya alami saat itu,  itu tara ada (tidak ada) yang cegah atau melerai,” tutur korban melalui rilis yang diterima Klikfakta.id, Rabu 15 Mei 2024.

Tak hanya itu, bahkan kata korban pada malam harinya sekira pukul 09:00 WIT,  dirinya kembali dianiaya oleh oknum guru bernama Ami di rumahnya.

“Saya dipukul berulang kali dibagian telinga kanan dan pipi kiri hingga  mengalami memar dan kesakitan dibagian telinga,” bebernya.

“Insiden ini tentu saya merasa sangat dirugikan, karena mereka menjemput saya secara paksa di rumah, tanpa diketahui keluarga, langsung bawa  saya dan menunjukan surat perintah penjemputan,” ucapnya. Peristiwa dugaan penganiayaan yang dialaminya itu, secara resmi telah dilaporkan ke Polres Halsel pada Selasa 14 Mei 2024 kemarin.

Laporan tersebut berdasarkan surat tanda terima laporan dengan nomor: STPL/228/V/2024/SPKT.

Sementara salah seorang guru Madrasah Aliyah( MA) bernama Ami yang ditemui wartawan di kediamannya di desa Babang pada Selasa 14 Mei 2024 sekira pukul 15.30 WIT membenarkan dirinya bersama rekanya yang juga seorang guru bernama Saiba melakukan penganiyaan dan pengeroyokan secara bersama-sama kepada korban (Putri) di gedung Madrasah Aliyah Babang.

“Iya benar kemarin pagi saya sama satu teman guru pukul Putri (korban) di sekolah karena dia (Putri) duluan memukul adik saya,” sebutnya.

“Kami juga merasa akibat dengan Putri, karena dia memukul adik saya duluan, masalah ini saya juga sudah laporkan Putri ke polisi jadi nanti baru torang  baku lapor sudah,” tegasnya.

Sementara, oknum guru Saiba yang diduga turut melakukan penganiayaan tidak berada di kediamannya saat di temui wartawan hingga berita ini ditayangkan belum ada tanggapan.***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *