Klikfakta.id, TERNATE– Sejumlah pegawai Dinas Sosial( Dinsos) Provinsi  Maluku Utara, dibuat kesal dengan sikap Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin (PFM) Dinas Sosial Kota Ternate, Ikram Halil.

Pasalnya, mereka mendapat perlakuan kurang mengenakan dari Ikram Halil yang juga koordinator posko tanggap darurat banjir Rua.

Tak Terima dengan perlakuan Ikram Halil, para pegawai Dinsos Malut pun melaporkan Ikram ke Polres Ternate atas dugaan pencemaran baik.

Una, salah satu staf Dinsos Malut mengaku, ia beserta 11 pegawai lainya ditugaskan untuk mensortir atau memilih pakaian bekas dari sumbangan bantuan pengungsi korban banjir bandang di SMK Negeri 4 Kota Ternate, karena ada pakaian baru, hanya saja pakaian dalam.

Sumbangan tersebut diantar sore hari sehingga sortir yang dilakukan sampai malam. Dia (IH) langsung masuk dan menyuruh keluar.

“Padahal kita sortir itu belum selesai, dan hasil pakaian yang kita sortir akan lebih mempermudah untuk bagikan ke pengungsi,” ujar Una berdasarkan rilis yang diterima Klikfakta.id pada Sabtu 7 September 2024.

Saat tengah menyortir pakaian bekas, mereka didatangi Ikram dengan nada kasar  menyuruh keluar, dengan alasan dia lelah (capek).

Padahal jika capek semua capek, hanya karena pekerjaan belum selesai dan waktu belum sampai pada pukul 20.00 WIT.

“Bukan hanya kami yang diusir tapi para pengungsi juga, padahal pengungsi laki-laki ini mereka baru saja pulang kerja. Kasian mereka ada yang pergi ngojek, dan menangkap ikan, sehingga belum selesai pilih baju yang ingin gunakan, malah diusir keluar juga dari gudang pakaian,” ungkapnya.

Ikram bersikeras mengusir dirinya bersama rekan-rekan dan juga para pengungsi dari ruangan dengan alasan mau tutup pintu. Padahal, ada pihak keamanan berjaga-jaga seperti Polisi, Tentara dan Satpol-PP.

“Dia (IH) bilang ke kami bahwa kami mencuri pakaian hasil sumbangan untuk pengungsi (ngoni so papancuri) karena barang yang disumbangkan ini banyak hilang. Jadi kita mau tutup, ” sesalnya mengutip bahasa Ikram.

Tak Terima disebut pencuri, Ia pun bertanya balik ke IH, apakah ada bukti atau tidak? (torang ini so pencuri pakaian)?

Dia (Pak kabid) mengatakan bahwa sudah ada bukti, akan tetapi beliau tidak menunjukkan bukti siapa saja yang mencari.

“Kami tanya ke beliau, siapa saja yang mencuri pakaian sumbangan untuk para pengungsi. Hanya saja, beliau berdalih sudah melihat torang yang mencuri,” ungkapnya.

Padahal kunci gudang pakaian beliau (IH) sendiri yang memegang. Dan memang informasinya sudah banyak barang hilang dengan karung-karung.

Dengan adanya insiden tersebut pihaknya merasa dirugikan, karena diteriaki pencuri barang atau pakaian didepan orang banyak dimana, para pengungsi, serta petugas dari Kementerian.

“Kami tidak terima, karena sudah dipermalukan, maka kami melaporkan IH ke Polres Ternate, dan memang ada upaya mediasi,” terangnya.

Bahkan viral video yang berdurasi 1:50  menit itu para ibu-ibu berteriak bahwa pegawai tidak beretika “pegawai tarada etika, torang sama-sama pegawai saja Kong”

Kasi Humas Polres Ternate, AKP Umar Kombong yang dikonfirmasi membenarkan adanya laporan yang masuk ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT)

“Hanya saja diarahkan oleh petugas membuat surat pengaduan sendiri lalu masukan kembali,” singkatnya Umar yang dikonfirmasi Klikfakta.id pada Minggu 8 September 2024.***

Editor     : Armand

Penulis : Saha Bumona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *