Klikfakta.id, HALTENG — Bakal Calon Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Ikram Malan Sangadji selaku mantan Penjabat Bupati dianggap gagal dan diduga mempunyai dua puluh Dosa besar terhadap Masyarakat Halteng.

Dosa besar Ikram pada saat menjabat sebagai Bupati Halteng berdasarkan informasi yang diterima Klikfakta.id sebanyak dua puluh diantaranya:

1. Menjanjikan angka kemiskinan Halmahera Tengah turun dari 12 persen menjadi 6 persen, akan tetapi kenyataannya kemiskinan di Halteng masih berada diposisi kedua provinsi Maluku Utara.

2. ⁠Menjanjikan membangun rumah sakit internasional di kota Weda, akan tetapi sampai tahun ke-2 memimpin, janji itu tak pernah nampak sedikitpun.

3. ⁠Menjanjikan akan membangun 2 jalur jalan dari Lelilef-Lukulamo. Akan tetapi janji itu sampai tahun ke-2 tidak dilakukan sama sekali.

4. ⁠Memutuskan perjanjian kerjasama Pemerintah Daerah (Pemda) dengan PT. IWIP terhadap pembangunan Tribun Barat GOR Fagogoru.

5. ⁠Menjanjikan alitrasi sungai Kobe sampai melakukan acara “kick off” padahal sampai saat ini tidak ada satu eksen dilapangan sama sekali.

6. ⁠Tidak melanjutkan pembangunan ruas Jalan Trans SP 1 ke SP 2 Trans Waleh. Ruas Jalan di Waleh dan Dote. Padahal sudah dianggarkan dalam APBD namun tidak ditenderkan oleh yang bersangkutan.

7. ⁠Menjanjikan akan mendorong kebijakan dalam penanganan banjir Messa-Kotalo, namun tidak ada sama sekali.

8. ⁠Tidak serius penanganan banjir di Weda Tengah dan Weda Selatan serta Trans Waleh.

9. ⁠Setiap banjir yang bersangkutan selalu tidak berada di tempat.

10. ⁠Menjanjikan Pemda akan serius menangani kasus sungai Sagea, padahal sampai saat ini tidak ada langkah yang dilakukan Pemda sama sekali.

11. ⁠Sebagai orang pusat yang dititipkan di daerah, IMS menjanjikan Agustus (2024) pasti akan ada salah satu putra/putri Halmahera Tengah yang akan diloloskan sebagai peserta paskibraka nasional di istana negara, namun kenyataannya tidak.

12. ⁠Menjanjikan akan membangun Puskesmas Rawat Inap Lelilef. Namun kenyataannya tidak ada.

13. ⁠Menjanjikan akan menyerahkan 50 ribu bibit pala anakan ke masyarakat Waleh, padahal kenyataannya tidak ada.

14. Menerbitkan surat edaran tdk akan mencalonkan diri tapi kemudian dia yang tabrak edaran yang dibuat sendiri.

15. Tidak Mampu Menyelesaikan Problem Buruh Tambang di Halteng.

16. Menjanjikan suplai listrik dari PT. IWIP kerja sama dengan PLN, untuk wilayah Weda dan Patani, namun sampai saat ini kenyataannya tidak terbukti.

17. Program Ibu hamil yang selama ini dibanggakan ternyata program Ibu menyusui di masa Elang-Rahim. Program Ibu hamil tersebut rupanya menggunakan dana desa/bebankan desa.

18. Program air bersih yang dijanjikan ternyata sampai saat ini tidak terlaksana.

19. Kunjungan IMS ke Patani dengan alasan agenda pemerintah rupanya adalah agenda politik yang menggunakan fasilitas pemerintah.

20. Bimtek para Ibu Kades di Jakarta diselipkan dengan agenda politik dan bertatap muka dengan salah satu calon Gubernur Maluku Utara.

Ketua fraksi partai NasDem DPRD Halteng, Munadi Kilkoda dengan tegas menilai IMS selama dalam kepemimpinan kurun waktu 1,8 tahun tidak membawa dampak signifikan di bidang infrastruktur.

Parahnya lagi, beberapa pembangunan spektakuler yang telah diprogramkan oleh mantan bupati Edi Langkara dan wakilnya Abd. Rahim Odeyani yang menjadi kebanggaan masyarakat halteng justru tidak dilanjutkan atau dibatalkan.

” Pembatalan pembangunan sudah kami tanyakan, namun alasannya tidak jelas. Padahal program yang disusun Elang-Rahim itu untuk kepentingan daerah,” tegas Munadi Kilkoda, Kamis 8 September 2024.

Pembangunan yang digagalkan oleh Ikram itu diantaranya gelanggang olahraga (GOR), islamic center, gedung kesenian, pasar lelilef, ruas jalan Sp1-Sp2 trans waleh, ruas jalan Desa Waleh dan Desa Dote serta ruas jalan Loman-Gemia dibatalkan tanpa alasan jelas.

Tak hanya itu, bahkan berdasarkan informasi Ikram Malan Sangadji yang saat ini diketahui sebagai bakal calon (Balon) Bupati Halteng juga diduga selewengkan beberapa pembangunan multiyears diantaranya:

1. Revitalisasi Kanal dalam kota weda yang dianggarkan tahun 2023 melalui anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) induk dengan nilai Rp10 miliar, dan kenyataan dilapangan dikurangi anggarannya menjadi 5 miliar, itu pun pekerjaannya tidak sesuai dengan perencanaan.

2. Revitalisasi saluran dalam kota weda yang dianggarkan tahun 2023 melalui APBD induk, dengan nilai kurang lebih Rp. 26 Meliyar diproteli.

3. Proyek GOR, sedianya diselesaikan dengan anggaran yang sudah disediakan malah dihentikan dan tidak dilanjutkan

4. Proyek pembangunan tribun barat, yang dianggarkan melalui dana CSR dari PT. IWIP sebesar kurang lebih Rp. 13 miliyar, dialihkan ke rumah sakit, akan tidak tau apa yang dibangun.

5. Pembangunan arena motor cros di hentikan yang tidak tau alasannya apa.

6. Pemeliharaan stadion dengan anggaran Rp1miliar sengaja dipending yang juga tidak tau alasannya apa

7. Proyek Multiyears ruas jalan patani gemia juga tidak dianjutkan tanpa ada alasan tertentu.

Munadi menegaskan kepemimpinan Edi Langkara dan Abd. Rahim Odeyani pada saat itu anggarannya dibatasi karena bertepatan dengan wabah covid 19 selamà 2 tahun, akan tetapi pembangunan ada dimana-mana.

Misalkan akses pembangunan jalur darat Weda-Patani yang belum bisa dilalui kini masyarakat setempat sudah menikmati.

Pembangunan telekomunikasi, rumah layak huni, pembangunan GOR, Plaza Weda, pasar modern Vidi Jaya dan deretan pembangunan lainnya yang nampak ada dimana-mana.

“Bahkan Kemajuan infrastruktur, dan pembangunan fisik itu merubah wajah kota Weda secara langsung, tatanan sosial berjalan romantis tanpa sekat sosial,” terang Munadi yang juga politisi dan aktivis lingkungan.

Yang lebih menarik mantan Pj. Bupati Halteng Ikram Malan Sangadji sebagai balon Bupati saat deklarasi, berorasi di depan pendukung mengakui, sejak Ia menduduki kursi nomor satu di negeri fagogoru kurang lebih 1,8 tahun tidak berbuat apa-apa.

“1 tahun 7 bulan menurut saya tidak ada apa-apa yang saya serahkan, dan saya lakukan. Karena perjalanan masih panjang, nasib Haleng tergantung masyarakat 3 bulan kedepan,” ungkap IMS dalam orasinya.

Ikram di hadapan ribuan warga juga menyampaikan programnya bagi warga dari sebelum lahir sampai meninggal nantinya akan dibiayai oleh pemerintah daerah.

“Saya tidak ingin ada ibu-ibu hamil yang tidak pakai sampo, dan tidak punya lipstik, maka saya kasih 1 juta tidak perlu beli beras, gula, tapi beli lipstik, sampo, odol dan sikat gigi untuk menikmati,” katanya yang ditertawakan oleh sejumlah warga. ***

Editor     : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *