Klikfakta.id, HALTENG — Calon Bupati Edi Langkara dan Wakil Bupati Abd Rahim Odeyani berkomitmen alih trase jalan gunung tabalik dan melakukan pemerataan birokrasi di level kepala dinas dengan ummat kristiani yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah.

Alih trase atau mengubah jalur jalan gunung tabalik, karena menanjak dan tikungan tajam yang sangat rawan pada saat dilintasi kendaraan roda dua maupun empat dan lainnya.

Bahkan jalan gunung tabalik juga tidak sedikit pula terjadi insiden kecelakaan lalu-lintas hingga disetiap selalu terjadi korban sampai memakan korban jiwa.

Cabup Edi Langkara dengan tegas langsung menyampaikan bahwa ElangRahim telah berkomitmen untuk alih trase atau mengubah jalur jalan Gunung Tabalik.

Program ElangRahim terkait dengan alih trase jalan gunung tabalik Desa Lukolamo, Kecamatan Weda Tengah di tahun pertama pada pemerintahan jika dilantik sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halteng.

“Pada pemerintahan Elang-Rahim di periode 2017-2022 jalan tersebut kita sudah anggarkan Rp. 2 miliar di waktu menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati,” ujar Elang pada Selasa 24 September 2024.

Bahkan alih trase jalan gunung tabalik sudah disampaikan ke Kementrian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) karena memang jalan tersebut masuk pada ruas nasional.

Menurutnya, kewenangan pemerintah kabupaten hanya bisa melakukan alih trase atau mengubah jalur untuk jalan Gunung Tabalik di Desa Lukolamo, dengan melakukan studi kelayakan dan perencanaan yang diusulkan ke pemerintah pusat.

“Jika terpilih dan dilantik maka kita akan perjuangkan kembali jalan gunung tabalik pada tahun periode 2024-2029,” katanya.

Pada saat masa jabatan ElangRahim selesai sesuai dengan syarat undang- undang, sehingga ElangRahim akan bertekad mengusulkan kembali jalan itu, karena dokumen perencanaan sudah ada.

Jika usulan alih trase jalan tidak bisa misalnya, maka Elang-Rahim akan melakukan sesuai dengan fungsi pelayanan pemerintah daerah, untuk membangun satu jalur jalan alternatif.

“Hal ini untuk menghindari kecelakaan lalu lintas yang merenggut nyawa para pengendara. Karena sudah memakan banyak korban jiwa yang terjadi di jalur Gunung Tabalik itu,” pungkasnya.

Sementara pemerataan birokrasi yang akan dilakukan oleh ElangRahim dari ummat kristiani dengan merekrut keterwakilan birokrasi pada populasi di Halteng.

“Agar mampu untuk membangun keseimbangan birokrasi dalam level OPD pada Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) itu keterwakilan dari umat kristiani juga ada,” tukasnya.

ElangRahim bahkan akan menaikkan kesejahteraan para guru dan tenaga kesehatan yang bertugas sampai di desa-desa.

Tak hanya itu,  ElangRahim juga akan mendefinitifkan 11 desa yang sampai saat ini masih menjadi desa persiapan diantaranya, Desa Loiteglas, Eke Ice, Lukulamo, Era, Bobane Remdi, Sif, Loman, Santosa, Woyobibir, Bomdi dan Desa Epele.

“Itu kita akan lakukan pada tahun pertama, sehingga Halmahera Tengah menjadi 72 desa,” imbuhnya.

Elang bahkan menegaskan bahwa Elang-Rahim membentuk pemekaran di pulau daerah Pulau Gebe menjadi 2 Kecamatan dengan penambahan 2 desa.

“Kecamatan Elvanun dan Kecamatan Pulau Gebe dengan ibu kota di Desa Umera, ” pungkasnya.***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *