Klikfakta.id, HALTENG — Kecamatan Pulau Gebe, Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara adalah salah satu pulau yang mempunyai kontribusi besar terhadap Negara Indonesia dan Daerah Halmahera Tengah (Halteng).

Ketegasan tersebut terungkap dalam kampanye terbatas calon Bupati dan Wakil Bupati Halteng dari nomor urut2 Edi Langkara dan Abd Rahim Odeyani (ElangRahim) di Pulau Gebe Rabu 9 Oktober 2024 kemarin.

Di desa Kapeleo yang dijadikan pusat kampanye terbatas ElangRahim yang menghadirkan ribuan simpatisan dan pendukung yang bergemuru, cabup Edi Langkara (Elang) menegaskan bahwa Pulau Gebe mempunyai kontribusi besar terhadap Negara Indonesia.

“Selain Negara, Pulau Gebe juga punya kontribusi ke Daerah dan Pemerintah Halmahera Tengah yang sangat besar, sehingga membutuhkan pemimpin yang mempunyai visi dan misi untuk kepentingan masyarakat pada umumnya,” tegas Elang.

Meskipun Pulau Gebe itu mempunyai kontribusi yang besar terhadap negara dan daerah Halmahera Tengah, akan tetapi memiliki tantangan sangat luar biasa, karena jauh dari ibu kota kabupaten.

“Karena jauh dari Ibu Kota kabupaten, sehingga Pulau Gebe diberi nama Pulau emas yang terapung. Namun sayangnya pada saat itu tidak diperhatikan sehingga gelap gulita menyelemuti,” ucap Elang.

Bahkan Pulau Gebe sendiri pada saat pelaku ekonomi menggali tanah nikel disini, habis itu dia pergi tidak punya tanggung jawab apapun terhadap masyarakat setempat.

Yang punya tanggung jawab adalah pemerintah atau Bupati maupun Wakil Bupati serta jajarannya.

Pulau Gebe menurut Elang menghasilkan devisa terhadap negara dan pendapatan daerah ini.

“Maka kesadaran para pemimpin yang utamanya termasuk Saya dan Pak Abd. Rahim Odeyani, apa yang telah dilontarkan dan diprogramkan adalah program pembangunan infrastruktur dasar untuk masyarakat Gebe,” jelas Elang.

Sementara Wakil Bupati Abd. Rahim Odeyani yang biasa disapa Abang Imo dalam orasi politiknya dengan tegas menanyakan kepada masyarakat bahwa Pulau Gebe, kenapa pasangan Elang-Rahim harus datang kembali ke Pulau Gebe?

Kenapa ElangRahim harus datang untuk berkomunikasi, dan bertatap muka dengan keluarga besar yang ada di Kecamatan Pulau Gebe? karena ElangRahim pernah berbuat sesuatu, dan melaksanakan sebuah pembangunan yang hari ini telah dirasakan masyarakat Pulau Gebe.

“Kami tau semua, masyarakat Halmahera Tengah dan khususnya pulau Gebe, lalu diingat 7 tahun yang lalu saudara-saudara sekalian, di Gebe ini ketika aneka tambang dia telah mengatakan pasca tambang pada saat itu, Gebe dalam keadaan gelap,” ujar Imo, seraya diteriaki betul-betul.

Namun dengan kepemimpinan Bupati pada saat itu yang dipimpin di periode pertama ElangRahim mengambil kebijakan lampu sudah menyela, walaupun hanya 6 jam, kemudian sarana telkomonikasi.

ElangRahim membangun Tower yang tingginya 92 meter di pulau Gebe, dan hari secara fungsional dinikmati oleh masyarakat Halmahera Tengah, khususnya di pulau Gebe, bahkan semua jalan juga sudah dihotmix.

“Semua itu karena bèrkat dari Allah melalui tangan Elang-Rahim, namun masa periode pertama telah berakhir, pembangunan sampai disitu, kami berharap perjalanan kurang lebih 2 tahun ini ada pemimpin yang bisa mengistabilkan program yang belum diselesaikan oleh Elang-Rahim, tapi ternyata tidak juga mereka lakukan sama sekali disini ,” katanya dan diteriaki Elang-Rahim lanjutkan pembangunan.

Oleh karena itu Dirinya mengajak semua Keluarganya yang ada di pulau Gebe, buka mata, telinga, harus mendengar, hati harus dingin, dan mari melihat siapa sudah berbuat dan siapa yang pura-pura berbuat di Negeri ini?.

“Saya mau katakan di saya punya keluarga yang ada disini semua, bahwa Halmahera Tengah ini kami (Kitong) mendapatkan satu tantangan yang luar biasa, kita pada saat itu masih berada di pulau Tidore,” imbuhnya.

“Kami tertinggal dari pembangunan infrastruktur, SDM juga tertinggal, maka dari tahun ke tahun kita berpikir agar masyarakat Gebe bisa menikmati apa yang dirasakan masyarakat weda, dan alhamdulillah hari ini kami sudah menjawab, dari infrastruktur jalan dan telkomonikasi, serta listrik,” tambahnya yang diteriaki lanjutkan. ***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *