Klikfakta.id, HALTENG — Suhu politik di Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara mulai memanas jelang tahapan kampanye.

Hal ini dibuktikan dengan adanya pengrusakan alat peraga kampanye (APK) berupa baliho milik pasangan calon Edi Langkara  dan Abdul Rahim Odeyani di Kecamatan Patani Barat yang sengaja dirobek dan dirusak oleh orang tak dikenal (OTK).

Selain baliho, spanduk milik paslon Bupati dan Wakil Bupati Halteng Edi Langkara dan Abd Rahim Odeyani dengan tagline ElangRahim yang ada di desa Loleo, Kecamatan Weda Selatan pun itu jadi korban aksi vandalisme.

Salah satu ketua partai yang berkoalisi untuk mengusung paslon Bupati dan Wakil Bupati Halteng ElangRahim, Aslan Sarifuddin menegaskan bahwa kronologis pembongkaran atau pengrusakan baliho Elang-Rahim di Kecamatan Patani Barat diduga dari paslon lain.

“Pengrusakan baliho dan Spanduk itu dilakukan merupakan tindakan pihak dari sebelah yang diduga kuat dari pendukung IMS-ADIL,” tegas Aslan melalui pres rilisnya yang diterima Klikfakta.id pada Senin 16 September 2024.

Menurutnya tindakan yang dilakukan itu sudah tentu dapat memancing amarah dan pendukung dari paslon bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Halteng Elang-Rahim.

“Kejadian itu terjadi di 3 titik yakni, Posko utama di Patani Barat, Posko Desa Bobane Remdi dan Posko Desa Bobane Jaya, Patani Barat,” katanya.

Senada dengan disampaikan oleh   calon Wakil Bupati, Abd. Rahim Odeyani alias Imo menegaskan bahwa tindakan vandalisme yang dilakukan oleh pendukung dari lawan politik yang merobohkan tidak hanya baliho, akan tetapi dengan simbol harapan masa depan yang lebih baik.

“Harapan rakyat yang selama ini telah digantungkan dan sosok Elang-Rahim kini seolah dihancurkan dengan brutal tanpa ada rasa hormat”, tutur Imo

Menurutnya, aksi keji itu dimulai dari Kecamatan Patani Barat. Dimana, tiga titik posko utama milik Elang-Rahim yang menjadi sasaran kebengisan.

“Posko Utama menjadi pusat kegiatan dan penyemangat perjuangan menjadi korban pertama sekira pukul 21:41 WIT malam, padahal baliho tersebut berdiri kokoh dengan bertulisan pesan-pesan perubahan dan harapan rakyat yang telah diruntuhkan oleh tangan-tangan tak menghargai demokrasi,” jelasnya.

Imo menegaskan posko Desa Bobane Remdi mengalami nasib yang sama. Baliho berisi wajah senyum penuh optimisme Elang-Rahimbselama ini menginspirasi banyak orang dirobek berserakan di tanah.

Hanya dalam hitungan menit, tepatnya pukul 21:46 WIT, mereka dari sebelah menghancurkan Posko Desa Bobane tindakan seperti ini sudah tentu akan membuat luka semakin dalam di hati para pendukung.

Apalagi disetiap sobekan baliho jatuh ke tanah dan itu adalah simbol dari rasa kecewa menghujam hati rakyat. Karena harapan yang telah dibangun secara perlahan dengan waktu yang berbulan-bulan dapat terwujud dalam simbol-simbol kampanye ini sekejap dihancurkan.

“Yang paling menyakitkan itu bukan hanya sekadar kerugian materi, akan teto pesan yang coba disampaikan dari suara rakyat yang menginginkan perubahan bisa dibungkam dengan cara kekerasan,” bebernya.

Tragedi yang sama juga menimpa di Desa Loleo, Kecamatan Weda Selatan, karena Spanduk besar Elang-Rahim menjadi pusat perhatian dan harapan warga desa pun dilakukan dengan tindakan kekejian lawan politik.

Spanduk yang berdiri megah ditengah tengah desa stau tempat masyarakat berkumpul berdiskusi merencanakan masa depan, dihancurkan begitu saja oleh mereka, rupanya mereka juga tak mampu menerima perbedaan.

Bagi warga Desa Loleo, penghancuran spanduk itu merupakan tindakan yang vandalisme dan Itu adalah serangan terhadap jati diri, hak mereka untuk memilih pemimpin yang mereka yakini mampu membawa perubahan.

“Para pendukung Elang-Rahim di desa itu merasa bahwa tindakan ini adalah bentuk intimidasi, karena dengan satu pesan yang sangat kasar bahwa suara mereka tidak penting,” terangnya.

Baliho maupun spanduk mungkin bisa diruntuhkan, akan tetapi harapan dan semangat rakyat tak akan pernah bisa digoyahkan.

Karena ditengah malam yang kelam itu juga Elang-Rahim tak kehilangan pendukungnya, justru itu semakin banyak hati tersentuh dan semakin kuat tekad untuk berjuang.

“Tindakan-tindakan kekerasan seperti ini kami hanya mempertegas bahwa perjuangan Elang-Rahim adalah benar, perjuangan yang harus diperjuangkan dengan segala cara yang demokratis dan bermartabat,” tukasnya.

“Saya sampaikan rakyat Halmahera Tengah selalu berdiri lebih tegak dan bersatu serta lebih siap menghadapi segala rintangan yang ada didepan,” pungkasnya.

Sementara itu, calon Bupati Halteng Edi Langkara menghimbau, kepada semua pihak tetap mengedepankan politik santun, serta mengungkapkan bahwa aksi pengrusakan atribut milik Elang-Rahim ialah bagian dari bentuk kekhawatiran atau panik.

Namun  bagi Elang, aksi pengrusakan baliho dan spanduk yang dilakukan itu adalah bagian dari dinamika politik yang ada.

“Kita harus berpikir positif, untuk itu kami menghimbau dengan tegas agar tetap mengedepankan politik santun, kita semua bersaudara, kedamaian itu indah, jadi perlu bersabar, ” tukasnya. ***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *