Klikfakta. id, KEPSUL– Komisi II DPRD Kabupaten Kepuluan Sula, Maluku Utara, menggelar rapat dengar pendapat( RDP) bersama pihak PT Pertamina, PT AMT Sanana Lestari, Disperindagkop Sula, pada Jumat(3/1/2025).
Rapat yang berlangsung di gedung DPRD Sula tersebut menyikapi kelangkaan bahan bakar minyak( BBM) minyak tanah bersubsidi yang kerap dikeluhkan oleh masyarakat.
Sekretaris Komisi II DPRD Sula, Siti Nurbaya Gelamona kepada Klikfakta.id mengatakan, mengenai kelangkaan minyak tanah ini, pihaknya akan berupaya untuk meminimalisir pendistribusian minyak tanah di tiap-tiap pangkalan.
” Kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk penambahan pangkalan minyak tanah baru di masing-masing desa, supaya minyak tanah ini bisa tersalurkan kepada masyarakat bisa tercukupi, baik Kecamatan Sanana, Sulabesi Tengah, Sulabesi Barat dan 6 Kecamatan di Pulau Mangoli, ” tegasnya.
Sementara Anggota Komisi II DPRD Sula, Muryono Ode Kombe menyatakan, untuk mengantisipasi kelangkan minyak, salah satu solusinya harus menambah pangkalan di desa-desa yang belum ada.
Sedangkan untuk pengawasan pengawasan akan berkoordinasi dengan pihak desa untuk ada pengawasan yang lebih ekstra.
“Jadi untuk penambahan pangkalan, kita komunikasi dengan PT. AMT Sanana Lestari, nanti dievaluasi dalam jumlah kartu keluarganya harus disesuaikan dulu. Kalau memang jumlah KK-nya melebihi dari kota harus ada pangkalan baru, ” ucapnya.
Senada disampaikan anggota Komisi II Riyan Ardiyanto Ruslan.
Dijelaskan, dari hasil RDP dengan PT Sanana Lestari, PT Pertamina dan Diskoperindag, ada beberapa catatan untuk dilakukan pengawasan di setiap pangkalan suplay BBM minyak tanah.
“Jadi kita akan bentuk satgas pengawasan untuk perketat dalam mengawasi satu sampai tiga pangkalan suplay BBM minyak tanah yang ada di Kepulauan Sula, ” jelasnya.
“Untuk pembentukan tim satgas di setiap Desa dan Kecamatan di Kepulauan Sula ini agar tidak disalahgunakan. Yang menjadi permasalahan utama untuk minyak tanah ini, bukan PT. AMT Sanana Lestari, akan tetapi ada di beberapa pangkalan pangkalan yang berbuat kecurangan, ” sebutnya.
Dirut PT. AMT Sanana Lestari, Sofyan Anwar mengaku, di kepulauan sula tidak pernah terjadi kelangkaan BBM jenis minyak tanah.
“Kelangkaan minyak tanah di Sula itu mungkin pandangan orang lain. Kalau dari kami sebagai agen tidak ada kelangkaan. Karena kami salurkan sesuai kebutuhan dari data jumlah pangkalan yang ada, ” pungkasnya. ***
Editor : Sudirman Umawaitina
Penulis : Sudirman Umawaitina
Komentar