Klikfakta.id, HALUT– Kapolres Halmahera Utara, AKBP Moh. Zulfikar Iskandar angkat bicara sikapi aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia( GMKI) Cabang Tobelo, yang sempat dikejar oleh Bupati Frans Manery menggunakan sebilah parang.

Melalui pres rilis yang disampaikan bagian Humas Polres Halut, Zulfikar menegaskan, pengamanan serta pengawalan aksi dalam hal ini GMKI Cabang tobelo sudah sesuai Prosedur Operasi Standar (SOP) dengan melakukan pengamanan di sejumlah titik dengan memberikan arahan atau APP kepada personil tentang tugas pengamanan yang akan dilaksanakan sesuai dengan kondisi atau lokasi yang menjadi sasaran masa aksi.

Ditegaskan, sebagai perwira pengendali, setiap pergerakan masa aksi selalu di monitoring oleh personil kepolisian khususnya dari satuan intelijen.

Zulfikar menyesalkan aksi yang dilakukan baik di kantor DPRD, kantor BKAD pemda halut, hotel marahai maupun hotel Grendland itu tidak sesuai dengan isi pemberitahuan yang masuk.

Dalam pelaksanaan tugas pengamanan, personel Polres Halmahera selalu berkoordinasi dengan TNI serta pihak terkait guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas.

” Langkah-langkah persuasif telah dilakukan dengan menghimbau kepada korlap dan masa aksi unras agar tidak berbuat hal-hal negative sehingga kegiatan aksi unjuk rasa dapat berjalan lancar tanpa mengganggu Ketertiban umum,” jelasnya Jumat (31/05/2023).

Namun begitu, demi terciptanya harkamtibmas anggota kepolisian tetap melakukan pengawalan terhadap masa aksi baik Pam terbuka maupun pam terutup demi menjamin terciptanya situasi yang kondusif.

“Kami hadir di sini untuk memberikan pengamanan dan menjamin hak setiap warga negara untuk menyampaikan pendapatnya dengan aman dan tertib sesuai dengan aturan yang berlaku,” ujar Zulfikar.

Ia juga menambahkan aksi unras oleh puluhan mahasiswa di kawasan Hotel Greenland bertepatan dengan pelaksanaan rapat pleno penetapan anggota legislatif terpilih kabupaten halmahera utara periode 2024-2029 pada Jumat (31/05/2024) sore.

Saat itu para petugas sedang melakukan pengamanan dengan sigap, personil kepolisian langsung bergegas keluar sehingga pada saat terjadinya aksi, personil melakukan upaya antisipasi dan melakukan langkah-langkah persuasif dengan meminta kepada masa aksi untuk membubarkan diri.

Perlu di ketahui sesuai surat pemberitahuan Aksi unras yang diterima pihak kepolisian bahwa pelaksanaan kegiatan aksi unras di 4 titik yaitu di kawasan kantor Bupati Halut, kantor DPRD, Kantor Badan Keuangan Dan Aset Daerah(BKAD), Hotel Marahai Park dan Hotel Greenland.

Sebagai Koordinator lapangan Rivaldo Djini dengan masa aksi berjumlah kurang lebih 20 orang dan dikawal oleh personil gabungan yang terdiri dari saru pleton satuan samapta dan personil intelkam yg dipimpin oleh Kasat samapta IPTU Sujiono Tjuluku.

Adapun kutipan rilis yang disampaikan ke Humas Polres Halut soal penyampaian Aksi demo bahwa menolak segala bentuk kegiatan hiburan saat HUT ke- 21 Kabupaten Halmahera Utara.

“Kami akan sama mengobrak abrik dan memastikan konser hari ini dibatalkan dan siap menerima segala konsekuensinya”, ucap Mahasiswa yg demo.

Pukul 12.00 WIT, masa aksi tiba di depan Kantor keuangan Halut dan melakukan aksi dengan tuntutan yang sama. Pukul 12.30 Wit, masa aksi tiba di depan Hotel Marahai Park, Desa Wosia, Kecamatan Tobelo Tengah, melaksanakan aksi dengan tuntutan yang sama.

Dikarenakan artis yang di undang dalam HUT akan menginap di hotel tersebut, dengan tujuan untuk membatalkan kedatangan Mongol dan teman temannya dalam konser yang diselenggarakan oleh Pemerintah daerah.

Sementara ketua GMKI HALUT, Rivaldo Djini saat hubungi via telpon seluler mengaku, aksi yang di lakukan itu, sesuai dengan surat pemberitahuan yang di sampaikan ke pihak Kepolisian setempat yakni menolak segala bentuk hiburan dengan alasan kondisi keuangan Daerah.

Terkait dengan sikap Kapolres terhadap aksi unras GMKI pada jumat (31/05/2024) kemarin Rivaldo mengatakan, pihaknya tidak tau menau soal sikap tersebut.

Pada intinya aksi mahasiswa kemarin murni ialah menolak kegiatan konser Monggol dan artis lainnya.

“Dalam surat pemberitahuan menjelaskan aksi penolakan kegiatan yang menguras keuangan Daerah jadi segala bentuk apapun, itukan di tolak dan kami memutuskan, bahwa pada aksi itu kita harus pada subtansi menghalangi Mongol dan Mario G Klau,” terang Rivaldo Sabtu (01/06/2024).

Dia juga mengaku dalam surat pemberitahuan ke kepolisian bahwa aksi unras bertolak dari Kampus Uniera menuju Kantor Bupati Halut selebihnya sebagai aparat keamanan bertugas untuk mengawal aksi tersebut.***

Editor : Samuel Latumanase

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *