Klikfakta.id, HALTENG — Mantan Pj. Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Ikram M. Malan Sangadji mendapat kalimat tuduhan sebagai pembohong tidak hanya oleh Mantan Bupati dua periode M. Al Yasin, akan tetapi kali ini muncul dari salah satu Warga Kota Weda.

Pasalnya salah warga kota Weda yang enggan disebutkan namanya sebagai mantan Kepala Desa itu menyebutkan bahwa mantan pejabat Bupati yang saat ini calon Kepala Daerah Ikram M. Sangadji (IMS) juga seorang pembohong.

Menurut IMS tak layak jadi pemimpin. Pasalnya, selain suka berbohong, IMS juga sering membanggakan dirinya disetiap memberikan materi politiknya dalam kampanye terbatas dihadapan warga Halteng.

“Padahal dia tidak sadar kalau orang asli Patani di Halmahera Tengah ada yang berpangkat jenderal, bahkan jadi menteri dan duta besar juga ada tapi kami tidak pernah membanggakan diri,” ungkapya.

Ia menyenti kok kenapa hanya seorang Ikram yang notabennya sebagai staf biasa selalu membanggakan dirinya seakan-akan warga masyarakat Halmahera Tengah sini tidak ada orang yang memiliki jabatan.

Selain itu, kata dia semasa menjabat sebagai Pj. Bupati Halteng, IMS juga pernah membuat program air layak konsumsi di Kota Weda.

Namun hal itu nyatanya sampai saat ini tidak pernah direalisasi hingga selesai jabatannya sebagai penjabat.

“Kebohongan IMS juga, saat itu dia berjanji akan membuat program air bersih siap minum. Sampai skarang tidak pernah dibuat. Itu kan namanya putar bale kan,” tukasnya.

Dirinya berharap, agar pilkada kali ini mampu melahirkan pemimpin yang amanah bagi seluruh masyarakat Halteng.

“Semoga kedepan kami masyarakat Halteng bisa mendapatkan pemimpin yang amanah,” tutupnya.

Sementara itu mantan Pj. Bupati yang juga sebagai calon Bupati Halteng nomor urut 3 Ikram M. Sangadji (IMS) ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut sejak pukul 10:34 WIT tadi hingga kini enggan menanggapi atau tidak membaca.

Senada dengan Jubir IMS Hamdan Halil yang juga dikonfirmasi enggan menanggapi atau diduga telah memblokir nomor awak media. ***

Editor     : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *