Klikfakta.id, HALBAR– Kontestasi Pilkada di Kabupaten Halmahera Barat, 2024 saat ini telah memasuki tahapan kampanye.

Pilkada Halbar sendiri saat ini diikuti . empat psangan  calon bupati dan wakil bupati, yang akan berebut suara masyarakat, untuk memenangkan Pilkada 27 November mendatang.

Pasangan nomor urut 4, Iskandar Idrus- Lusiany I. Damar( IKLAS) yang diusung oleh tiga partai politik yakni, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini,. Optimis mampu mengumpulkan dukungan terbanyak dari masyarakat.

” Soal kontestasi di Halmahera Barat, saya sebagai ketua tim paslon IKLAS sangat yakin kalo kita bisa memenangkan pertarunganm Kita tahu kok bagaimana caranya memenangkan pertarungan, ” tegas ketua tim pemenang IKLAS, Fandi Ibrahim, Ahad 20 Oktober 2024.

Ketua tim Pemenang paslon IKLAS, Fandi Ibrahim

Fandi yang juga ketua DPD II Partai Golkar Halbar ini juga menyentil ketua tim pemenangan paslon Nomor urut 2, Juliche Dolfina Baura dan Bustami Albaar( Juara Baru), Irine Yusiana Roba Putri.

Fandi mempertanyakan kontribusi Irine yang juga angggota DPR RI dapil Maluku Utara, kepada masyarakat di Halbar yang dianggap tidak seimbang.

“Saya kira kalau mau kita jujur soal kontribusi Irine di Halmahera Barat dan kontribusi masyarakat Halmahera Barat terhadap beliau, menurut saya tidak seimbang. Misalkan pendapatan (gaji) kita tidak sentuh, tapi kalo misalkan soal pokir, perjalanan dinas kemudian reses, ” terang mantan anggota DPRD Halbar ini.

“Reses dalam satu tahun itu kurang lebih beliau diberikan resesnya, dalam satu kali reses itu kurang lebih Rp 450.000.000 yang dia dapatkan. Nah, kalo misalkan satu kali reses Rp 450.000.000 yang dia dapatkan, kemudian dalam satu tahun itu reses yang difasilitasi oleh negara itu kurang lebih sekitar Rp 2.250.000.000,” Sambung Fandi.

Fandi juga menyoroti fasilitas negara yang didapatkan Irine Yusiana Roba Putri saat melakukan perjalanan dinas.

” Bayangkan dalam satu tahun itu kurang lebih beliau difasilitasi oleh negara itu delapan kali perjalanan dinas. Dalam satu kali perjalanan dinas itu beliau mendapatkan pundi-pundi dari negara Rp140.000.000, nah dikalikan dalam satu tahun, Rp 140.000.000 dikalikan delapan kali itu kurang lebih Rp 1.250.000.000,” bebernya.

Begitu besar fasilitas yang diberikan oleh negara kepada Anggota DPR RI ini, mestinya dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Harusnya dia manfaatkan perjalanan dinas sebanyak delapan kali dalam satu tahun, satu kali perjalanan dinas Rp140.000.000 loh,  Kemudian reses dia, Rp450.000.000 dalam satu tahun itu dia dapat lima kali reses, ” sebutnya.

” Saya kira ini tidak berbanding lurus dengan kondisi saat ini yang mana dia meminta teman-teman di tim Juara Baru untuk melakukan jaring asmara yang notabenenya bagaimana mendapatkan perhatian masyarakat, ” sambungnya.

“Jadi kalau misalkan masyarakat Halmahera Barat menuntut balik itu sah-sah saja, ” imbuhnya.

Fandi menganggap kehadiran Irine sebagai ketua tim pemenang Juara Baru pada pilkada halbar, tidak menjadi hal yang menakutkan.

“Dia dengan gagah-gagahnya mengatakan bahwa dia adalah anggota DPR RI yang notabenenya dari PDIP, situasi hari ini 100% sudah terbalik. Kalo kita bicara soal koneksi ke negara, kita sebagai orang Golkar dan Gerindra sebagai partai pengusung dari IKLAS maupun AM-SAH bisa juga bergagah-gagahan kok, ” pungkas Fandi. ***

Editor    : Armand

Penulis : Riko Noho

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *