Klikfakta.id, BATANGHARI– Pengurus Pamsimas Dusun Tanjung Pasir Desa Rambutan Masam, Kecamatan Muara Tembesi Kabupaten Batanghari, Jambi, diduga abaikan kerusakan mesin pompa, sehingga Pamsimas tersebut tidak berfungsi selama kurun waktu lebih dari satu tahun.
Hal tersebut mengakibatkan puluhan warga di RT 14 dan RT 15 mengeluh tidak mendapatkan air bersih.
Namun pemberitaan miring itu dibantah oleh M. Syaukani selaku Ketua pengurus Pamsimas Dusun Tanjung Pasir, saat dijumpai di kediamannya Jum’at, 19 April 2024.
Syaukani mengaku, mesin pompa yang rusak sudah berulang kali diperbaiki dengan cara dibawa ke bengkel dynamo namun tidak kunjung bagus.
Akhirnya pengurus berinisiatif untuk melakukan pemesanan disalah satu toko di daerah Pal V Muara Tembesi.
Akan tetapi dikarenakan stok barangnya sedang kosong maka pihaknya harus rela menunggu lama.
“Mesin pompa itu sudah kami perbaiki berulang kali tapi tak kunjung elok, kemudian kami inisiatif beli baru begitu di pasang airnya tidak mau mengalir. Dan akhirnya kami pesan, Bang. Kami nginden lah di toko Pal V Tembesi tu. Bukannya kami tidak bertanggungjawab atas kerusakan tu,” tegas M. Syaukani kepada Klikfakta.id.
Menurutnya, kondisi saat itu pun tidak memungkinkan untuk melakukan perbaikan, mengingat wilayah Dusun Tanjung Pasir sedang dilanda banjir yang mengenangi jalur pipa Pamsimas tersebut serta amper-amper yang berada di rumah warga.
“Kalau pun ada mesin pompa tersebut, kami juga belum dapat melakukan perbaikannya. Ada banyak pipa-pipa sambungan ke rumah warga yang pecah dan kondisinya terendam banjir,” sebutnya.
Dirinya bahkan sempat di panggil oleh Kepala Desa Rambutan Masam ke Kantor Desa sebelum bulan Ramadhan kemarin, dan menanyakan hal kerusakan mesin pompa tersebut.
Ia berjanji kepada Kepala Desa akan segera memperbaiki kerusakan mesin tersebut seusai lebaran.
Kini pihaknya telah melakukan perbaikan terhadap mesin pompa tersebut serta jalur pipa yang pecah dan rusak.
Alhasil air bersih pun sudah dapat mengalir kembali ke seluruh rumah warga, “Alhamdulillah saat ini mesinnya sudah diperbaiki dan airnya sudah mengalir kembali,” tutur pria yang juga merupakan Kepala Dusun ini.
Ia sempat merasa kecewa terhadap kelompok yang memberitakan beberapa waktu lalu bahwa pihaknya sama sekali tidak peduli terhadap kerusakan pompa mesin Pamsimas selama ini.
Ia menganggap kelompok ini sudah memprovokasi warga sehingga warga merasa dirugikan akibat kesulitan mendapatkan air bersih.
Padahal selama ini pihaknya sama sekali tidak pernah memberatkan warga dengan menaikkan biaya operasional.
“Sejak awal biaya yang kami bebankan kepada warga hanya Rp3.000, per kubikasinya. Bahkan ada beberapa warga yang sampai saat ini masih menunggak pembayarannya. Tapi kami masih maklum dengan kondisi ekonomi yang sedang sulit saat ini,” pungkasnya.***
Editor : Armand
Penulis : Lukmanul Hakim
Komentar