Klikfakta. id, HALSEL– Pj Kades Yaba, Kecamatan Bacan Barat Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, Nurjana Lameko angkat bicara terkait pemberitaan media, informasi sumber dari warga setempat yang menyebut dirinya diduga dalang dibalik kasus pengeroyokan 2 anggota Satreskrim Polres Halsel pada 20 Januari 2025.
Melalui rilis yang diterima Klikfakta. Id, Nurjana menegaskan bahwa terkait pemberitaan tersebut tidak benar dan mengandung unsur penggiringan opini yang menyesatkan.
Nurjana membantah segala tuduhan yang menyebut dirinya sebagai dalang di balik insiden tersebut.
Menurutnya, saat kejadian berlangsung, ia sedang berada di rumah dan tidak mengetahui adanya peristiwa pengeroyokan yang disebutkan dalam pemberitaan.
“Saya tidak ada di lokasi saat kejadian. Semua tuduhan yang menyebut saya sebagai provokator adalah tidak berdasar dan fitnah,” tegas Nurjana melalui rilis yang diterima Klikfakta. id, Jumat(31/1/2025).
Nurjana juga menjelaskan bahwa, surat undangan rapat yang ia keluarkan sebelumnya adalah bagian dari upaya komunikasi antara masyarakat dan pihak terkait, bukan untuk memicu kerusuhan.
Baca Juga :
Eks Pj Kades Yaba Diduga Dalang Dibalik Pengeroyokan 2 Anggota Satreskrim Polres Halsel
Selain itu, ia juga membantah terlibat dalam aksi unjuk rasa terhadap PT. IMM ataupun penyanderaan alat berat seperti yang diberitakan.
Sejumlah saksi di Desa Yaba juga menyampaikan bahwa peristiwa yang diberitakan oleh Klikfakta.id banyak yang tidak sesuai dengan fakta di lapangan.
Salah seorang warga yang enggan disebutkan namanya menyebutkan bahwa tidak ada pengeroyokan yang dilakukan atas perintah Nurjana, dan peristiwa yang terjadi di desa tersebut murni kesalahpahaman antara warga dan pihak kepolisian.
“Berita yang disebarkan itu cenderung mengada-ada dan menggiring opini publik untuk menyudutkan Ibu Nurjana,” ungkapnya.
Menanggapi pemberitaan ini, pihak Nurjana Lameko sedang mempertimbangkan langkah hukum terhadap Klikfakta.id atas dugaan pencemaran nama baik dan penyebaran berita bohong yang merugikan dirinya secara pribadi maupun sebagai mantan pejabat desa.
Sementara itu, pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait kebenaran insiden yang diberitakan.
Hingga saat ini, belum ada bukti kuat yang menunjukkan keterlibatan Nurjana dalam insiden tersebut, sehingga informasi yang disebarkan oleh Klikfakta.id patut dipertanyakan kebenarannya.
“Kami berharap media bisa lebih bertanggung jawab dalam menyampaikan informasi dan tidak membuat berita yang dapat memicu keresahan di masyarakat,” tutup NurjanaNurjana. ***
Penulis : Saha Buamona
Komentar