Klikfakta.id, TERNATE– Terdakwa Ramadhan Ibrahim yang juga ajudan eks Gubernur Maluku Utara, Abdul Gani Kasuba(AGK) membantah keterangan yang disampaikan oleh istri Wadir Polairud Maluku Utara, Eliya Bachmid dan adiknya Ismid Bachmid pada sidang perkara suap proyek, jual beli jabatan, dan perizinan pertambangan, serta gratifikasi eks Gubernur Maluku Utara (Malut) Abdul Gani Kasuba alias AGK.

Ramadhan Ibrahim dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada sidang dengan agenda pemeriksaan saksi yang berlangsung di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri Ternate, Kamis 1 Agustus 2024.

Ramadhan yang juga selaku terdakwa sebagai ajudan eks Gubernur Malut, diperiksa secara tunggal pada kasus suap yang menyeret AGK dan dkk, termasuk dirinya.

Ramadhan melalui penasehat hukumnya dalam sidang yang dipimpin hakim ketua Romel Franciskus Tumpubolon, dengan keras, langsung menyampaikan bahwa dari keterangan mereka terkait dirinya mengambil duit secara cash berkali-kali tidaklah benar.

“Keterangan Eliya dan adiknya Ismid mengenai uang yang diserahkan ke saya itu tidak benar. Saya sendiri juga tak pernah menerima uang cash dari Ismid di Stadion,” tegasnya.

Penasehat hukumnya kemudian mempertanyakan terkait pemberian uang apakah pernah mengkonfirmasi ke AGK kenapa terus mengirimkan uang kepada Eliya yang berjumlah besar.

Ramadhan lantas menjelaskan bahwa dirinya kesal dan memprotes secara pribadi kepada AGK, karena terus memerintahkan dirinya mentransfer uang ke Eliya Bachmid.

Dirinya mengakui pernah sampaikan ke AGK, bahkan memprotes secara pribadi, karena beliau (AGK) terus memerintah mentransfer berulang kali.

“Saya menanyakan ke pak AGK secara pribadi kenapa harus kirim uang ke mereka terus, dengan alasan berobat baik biaya berobat di Singapura dan lainnya,” ucap Ramadhan dengan penuh kekesalan.

Penasehat hukumnya kembali. mempertanyakan apakah memgetahui bahwa terdakwa AGK memiliki hutang kepada Eliya Gebrina Bachmid.

“Sepanjang saya menemani beliau (AGK) tidak pernah bicarakan tentang hutang kepada Eliya,” ujar orang terpercayanya AGK ini.

Eliya kata Ramadhan, bahkan pernah meminta AGK untuk mengambil alih transferan uang milik AGK dengan alasan lebih mengetahui cara transfer dana yang cepat.

“Pada awal 2019 saya diperintahkan terdakwa mentransfer ke beberapa rekening termasuk perempuan, yang bernama Septiana Devi dan waktu itu saya dianggap terlalu lama mentransfer dana yang dadakan, ” beber Ramadhan.

Disitulah lalu, Eliya berkesempatan untuk beralasan ke terdakwa AGK, bahwa dirinya lebih mengetahui untuk mentransfer dana yang dadakan secara cepat di rekening orang lain.

Terdakwa Ramadhan Ibrahim bahkan menerangkan bahwa dirinya bersama beberapa ajudan pernah berbincang mengenai kekurangan uang dan AGK terus perintah kirim ke orang lain.

“Kami pernah curhat lah begitu kenapa kita kekurangan uang tapi bapak AGK secara intens nyuruh kirim ke orang lain terus, padahal kita gak ada uang,” cetusnya.

Ramadhan yang dihadirkan sebagai saksi dihadapan majelis hakim dengan berlinang air mata mengaku bersalah

“Ini diluar dari dugaan saya. Ternyata dengan waktu yang begitu lama, saya salah, karena menampung uang ke orang lain dari rekening saya. sangat berat dan saya menyesal,” imbuhnya dengan penuh kesedihan.

Ramadhan juga menceritakan kondisi keluarganya yang kini tak lagi memiliki rumah, karena rumahnya telah diambil alih oleh pemilik rumah, sementara anak dan isteri masih tinggal bersama tetangga.

“Saya trauma, karena yang paling menyiksa saya seara pribadi adalah anak dan isteri saya, Mereka itu masih butuh saya untuk nafkahi,” paparnya.

Ramadhan melontarkan, berawal dari rumah yang ditempati, bahwa pada akhir 2019 dirinya beserta keluarga disuruh tempati rumah di Kelurahan Kayu Merah.

“Kita tempati sampai akhirnya saya ke Jakarta dan setelah kembali dengan dalam pososi saya sudah berada didalam rutan, ternyata anak dan isteri saya sudah keluar dari rumah, karena sudah diambil pemilik rumah,” pungkas Ramdhan dengan kesedihan membawa haru oleh pengunjung.

“Alhamdulillah masih ada orang baik yaitu, tetangga di dekat rumah yang langsung mengajak anak dan isteri saya untuk tinggal dirumah bersama mereka,” tambahnya dengan air mata yang berlinang. ***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *