Oleh : Mohtar Umasugi

Gerakan pemuda memiliki peran krusial dalam membentuk masa depan Indonesia sesuai dengan cita-cita kemerdekaan, yaitu mencapai masyarakat yang adil, makmur, dan berdaulat.

Reformulasi gerakan pemuda berarti merancang ulang visi, misi, dan strategi yang lebih relevan dengan tantangan zaman saat ini. Dengan semangat ini, reformulasi gerakan pemuda dapat dilakukan dengan beberapa langkah berikut:

1. Penguatan Literasi Sosial dan Politik

Pemuda harus memahami isu-isu sosial dan politik yang terjadi, baik di tingkat lokal maupun nasional. Literasi ini penting agar pemuda dapat berpartisipasi secara kritis dan konstruktif, serta mampu mengawal kebijakan yang sesuai dengan kepentingan rakyat.

2. Peningkatan Kompetensi dan Kapabilitas

Pemuda harus dibekali dengan keterampilan yang relevan, seperti kepemimpinan, pemecahan masalah, dan kolaborasi. Melalui pelatihan dan pendidikan yang tepat, pemuda dapat menjadi aktor perubahan yang efektif di berbagai bidang, seperti ekonomi, teknologi, dan lingkungan.

3. Kolaborasi dan Partisipasi dalam Kebijakan Publik

Pemuda perlu terlibat aktif dalam proses pengambilan keputusan dan penyusunan kebijakan. Melalui partisipasi ini, pemuda dapat mendorong kebijakan yang adil dan berkelanjutan, serta memastikan bahwa aspirasi mereka terwakili dalam berbagai forum kebijakan.

4. Pemanfaatan Teknologi Digital secara Positif

Di era digital, gerakan pemuda harus memanfaatkan teknologi untuk menyebarkan informasi yang benar dan positif. Selain itu, teknologi dapat digunakan untuk menggalang dukungan, berkolaborasi dengan komunitas lain, dan memobilisasi massa dengan cara yang lebih cepat dan luas.

5. Penguatan Nilai-nilai Nasionalisme dan Persatuan

Di tengah keberagaman budaya dan potensi perpecahan, pemuda harus menguatkan nilai-nilai persatuan. Dengan menjunjung tinggi keberagaman, pemuda dapat menciptakan solidaritas dan toleransi antar kelompok, sehingga membangun Indonesia yang harmonis.

6. Mendorong Kemandirian Ekonomi Pemuda

Gerakan pemuda juga harus berorientasi pada pemberdayaan ekonomi, misalnya melalui kewirausahaan sosial yang berdampak positif bagi masyarakat. Kemandirian ekonomi akan mengurangi ketergantungan pemuda pada pihak lain dan memperkuat posisi mereka sebagai agen perubahan.

Dengan langkah-langkah tersebut, gerakan pemuda dapat bertransformasi menjadi motor perubahan yang lebih tangguh, responsif, dan relevan.

Melalui reformulasi ini, pemuda akan mampu membawa Indonesia lebih dekat pada cita-cita kemerdekaan dan pembangunan yang berkelanjutan. ***

Dirgahayu Sumpah Pemuda ke 96 Tahun

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *