Kikfakta.id, HALTENG –Munadi Kilkoda menyarankan kepada calon Bupati dan Wakil Bupati Ikram M. Sangadji dan Ahlan Djumadil agar sebaiknya menggunakan mimbar kampanye menyampaikan gagasan tentang Halmahera Tengah (Halteng) kedepan.

Munadi Kilkoda selaku sekertaris tim pemenangan pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Halteng Edi Langkara dan Abd. Rahim Odeyani mengatakan agar berkampanye seperti dilakukan oleh pasangan ElangRahim dengan MutiaraSalim.

Menurutnya Ikram dalam kampanye menyebut calon lain akan menghapus kebijakan insentif untuk masyarakat Halteng dan mengalihkan kebijakan itu menjadi proyek, ini adalah tuduhan yang tidak mendasar.

Munadi menyebut Ikram harus sadar diri karena separuh dari kebijakannya terkait dengan insentif yang diberikan kepada masyarakat hari ini adalah warisan ElangRahim.

“Insentif imam dan pendeta serta guru ngaji itu kan sudah dari dulu sejak kepemimpinan Elang-Rahim, bukan nanti di jaman Ikram sebagai Pj baru dibikin,” ujar Munadi kepada Klikfakta.id pada Jumat 04 Oktober 2024.

Lalu, kata Munadi bahwa mengalihkan kebijakan itu ke proyek. Ini statemen yang kelihatannya makin lucu, sebab anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) ada juga belanja operasional, didalamnya termasuk pemberiaan insentif dan belanja modal, dalamnya belanja proyek untuk kepentingan rakyat.

“Itu jelas sekali, jadi tidak campur aduk. Lalu kalu itu belanja proyek, kan proyeknya bukan kepentingan pribadi atau kandidat. Proyek dalam belanja modal itu kan untuk rakyat Halmahera Tengah,” katanya.

“Seperti jalan, pasar, dan infrastruktur lain yang menjadi kebutuhan sangat mendasar untuk masyarakat Halteng,” tambahnya.

Masa kepemimpinan Ikram sebagai Pj Bupati Halteng APBD hampir 2 Triliun lebih, apakah itu mau dibelanjakan semuanya untuk insentif.

Apalagi saat ini prolem pembangunan di Halteng masih kompleks.

“Kita ini ingin mengejar ketertinggalan supaya bisa bersaing dengan daerah lain. Supaya itu terjadi, proyek-proyek strategis harus juga disiapkan,” sentilnya.

Lalu seolah-olah dia (Ikram) selama ini tidak kelola proyek. Kan bahasa yang terkesan menuduh calon lain selama ini mengelola proyek. Ini juga tuduhan yang serius.

Mana mungkin adanya regulasi yang membolehkan kepala daerah mengelola proyek.

“Jadi kalu dia tidak mengelola proyek, ya memang harus bagitu karena aturannya melarang. Aturan itu berlaku bagi semua kepala daerah,” tukasnya.

Oleh karena itu Munadi menyarankan sebaiknya setiap calon kepala daerah menggunakan mimbar politik dengan menyampaikan gagasan, ide dan cita-cita.

Supaya pilkada Halteng ini menghadirkan satu diskursus yang berkualitas.

“Jujur saja pasangan Elang-Rahim sudah melakukan itu dibanyak tempat. Yang mana mereka sampaikan ide-ide mereka tentang Halmahera Tengah kedepan harus seperti. Ini yang harus kita bangun, bukan dengan menyebar hoaks ,” pungkasnya. ***

Editor : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *