Klikfakta.id, HALTENG — Istri Kapolsek Weda, pada Polres Halmahera Tengah (Halteng) Polda Maluku Utara Firja D Mapussa diduga kuat terang-terangan mendukung salah satu calon Bupati dan Wakil Bupati di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Halteng 2024.

Hal tersebut dapat dibuktikan dengan postingan salah satu akun facebook yang mengunggah tangkapan layar atau screenshot WhatsApp group yang diviralkan di media sosial facebook di kalangan masyarakat Halmahera Tengah.

Unggahan tersebut kemudian menjadi viral, lantaran sejumlah chat yang terpantau jelas melalui aplikasi group WhatsApp Pejuang IMSAdil, dan telah menjadi bahan perbincangan.

Dalam unggahan akun facebook atas nama Amox, dengan postingan yang mengatakan, salah satu istri Kapolsek kota Weda, yang ikuti juga grup admin dengan nama grup perjuangan IMS– ADIL.

“Maka saya minta kepada panwaslu Halmahera harus ambel tindakan yang sesuai undang-undang, cukup sekian terimakasih,” sebut akun Facebook bernama Amox itu.

Selain itu, pemilik akun Facebook Amox juga menyertakan tangkapan layar obrolan whatsApp dan unggahan postingan tersebut muncul beragam dikolom komentar sejumlah pengguna facebook.

Berdasarkan informasi yang diterima Klikfakta.id, group WhatsApp tersebut adalah pejuang IMS-ADIL dan saat ini telah berganti nama menjadi, pejuang TTP 2024.

Bahkan group tersebut disinyalir ada sejumlah pegawai juga diduga terlibat.

Bahkan ada video viral menunjukkan Istri Kapolsek Weda, Firja D Mapussa diduga bagi-bagi uang saat deklarasi calon Bupati Halteng Ikram Malan Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMSADIL) di salah satu tempat disekitar Kota Weda.

Terkait hal tersebut Kapolsek Weda IPTU Darwis juga ikut membenarkan dengan mengatakan bahwa deklarasi yang diketahui oleh dirinya itu hanya di belakang masjid tua dan Polri juga sudah ada petunjuk dan arahan tentang netralitas.

“Soal istri saya itu sudah ditangani Propam Polres, dan istri saya bukan pegawai, kemudian kejadian itu tidak menggunakan atribut Bhayangkari,” ujar Kapolsek yang dikonfirmasi Klikfakta.id via pesan WhatsApp pada Rabu 25 September 2024.

Ia juga mengakui terkait hal tersebut dirinya telah dipanggil oleh Kapolres Halteng AKBP Aditya Kurniawan dan istrinya Firja D. Mapussa juga sudah menyampaikan d Kapolres serta dari Propam. Jadi masalah sudah tidak ada lagi.

“Kejadian tersebut juga terjadi belum penetapan calon, jadi begitu untuk hal itu sudah selesai,” katanya.

Terpisah Kapolres Halmahera Tengah AKBP Aditya Kurniawan mengatakan bahwa yang namanya bhayangkari itu pada prinsipnya mereka bisa berpolitik maupun mengikuti kegiatan politik.

Karena putri bhayangkari ada juga yang menjadi anggota dewan bahkan pengurus partai akan tetapi yang dilarang ketika mereka ikut kegiatan politik menggunakan baju dan fasilitas bhayangkari.

“Istri bhayangkari juga mempunyai hak politik, yang tidak bisa itu polwan, karena mereka juga coblos kan, yang dituntut untuk netralitas hanya Polri dan TNI,” ujar Aditya yang dikonfirmasi via telpon WhatsApp.

Akan tetapi, kata Aditya didalam masa pilkada ini sudah ada jukrah dari Mabes dan Polda untuk Bhayangkari kegiatannya dalam berpolitik lebih dibatasi, marena mereka keluarga besar Polri, dimana suaminya dituntut untuk mengedepankan netralitas.

“Karena jika dia itu tidak menjaga marwah suaminya, nanti berdampak ke institusi, dan takutnya nanti polisi dinilai tidak netral, padahal polisi netral-netral saja, cuman dia berstatus bhayangkari dan kebetulan dia istri kapolsek jadi tanggapannya seperti itu,” tukasnya.

Bahkan Aditya juga menegaskan ke istri kapolsek, terserah dia mau pilih yang mana, kalau mau tetap berpolitik haknya dia.

Cuman perlu diingat suami ibu anggota polri sebagai Kapolsek Weda, jika tetap aktif dalam berpolitik maka suaminya akan dipindahkan.

“Jangan sampai masyarakat menilai kapolsek Weda ini tidak netral, istri polisi tidak dibatasi mau memilih yang mana, tetapi jangan aktif secara terang-terangan jadi kalau dia tetap aktif dalam berpolitik, suaminya akan saya ajukan usulan kepada Kapolda untuk dipindahkan keluar dari Polres Halteng, ” tegasnya. ***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *