OPINI  

10 IUP di Pulau Mangoli, Kepulauan Sula: Ancaman Bagi Anak Cucu 

𝘖𝘭𝘦𝘩: 𝘑𝘦𝘧𝘳𝘪 𝘈.𝘚 𝘙𝘦𝘵𝘵𝘦 𝘚𝘦𝘬𝘢𝘸𝘢𝘦𝘭 (𝘙𝘢𝘬𝘺𝘢𝘵 𝘑𝘦𝘭𝘢𝘵𝘢)

Pulau Mangoli bukan sekadar sebidang tanah yang bisa diukur dengan hektar dan dinilai dengan rupiah.

Ia adalah warisan peradaban, rumah leluhur, dan sumber kehidupan yang seharusnya diwariskan kepada anak cucu kita dalam keadaan utuh. Namun kini, warisan itu sedang terancam oleh kehadiran 10 Izin Usaha Pertambangan (IUP) yang diteken di atas tanah Mangoli.

Pertanyaannya: apakah kita rela tanah kelahiran kita diobral demi segelintir kepentingan ekonomi jangka pendek? Apakah kita rela hutan-hutan yang menjadi sumber air, udara, dan pangan hancur hanya untuk memperkaya segelintir elit dan korporasi?

Kita semua tahu, tambang tidak pernah benar-benar membawa kesejahteraan bagi rakyat kecil. Yang tersisa hanyalah kerusakan lingkungan, air yang tercemar, tanah yang gersang, dan hutan yang hilang.

Jika 10 IUP itu dibiarkan berjalan, maka generasi mendatang hanya akan mewarisi lubang-lubang besar dan bencana ekologis yang tak terbayangkan.

Lebih parah lagi, kita dipaksa percaya bahwa investasi tambang adalah solusi pembangunan.

Padahal pembangunan sejati bukanlah merusak, melainkan melindungi. Pembangunan bukanlah mengorbankan, melainkan memastikan keberlanjutan hidup rakyat dari generasi ke generasi.

Hari ini kita mungkin masih bisa minum dari sungai, menghirup udara segar, dan menikmati hasil hutan.

Tapi apakah anak cucu kita akan mendapatkan hal yang sama jika tanah Mangoli dikeruk tanpa ampun? Atau justru mereka hanya akan mendengar cerita bahwa dahulu tanah ini subur, hutan ini lebat, laut ini kaya?

Inilah saatnya kita bersuara. Inilah saatnya kita berdiri tegak melawan kebijakan yang menggadaikan masa depan.

Pulau Mangoli adalah warisan, bukan barang dagangan. Ia adalah kehidupan, bukan komoditas.

Jika kita diam hari ini, maka esok kita hanya akan menunduk malu di hadapan anak cucu kita.

Selamatkan Mangoli, selamatkan masa depan!

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page