Pembubaran Jamaah Islamiyah di Maluku Utara, Sejumlah Mantan Anggota Deklarasi Kembali ke NKRI

banner 120x600

Klikfakta. id, TERNATE– Penutupan Sosialisasi dan Deklarasi (Sosdek) pembubaran Jama’ah Islamiyah (JI) serta Ikrar setia eks JI kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) melalui kegiatan Zoom pada Sabtu 21 Desember 2024.

Kegiatan berlangsung dj di Hotel Jati, Kecamatan Ternate Selatan, Kota Ternate, Maluku Utara,berjalan dengan lancar.

banner 325x300

Hadir dalam kegiatan tersebut, Kabinda Malut Kolonel Laut (P) Moch, Dir Intelkam Polda Malut Kombes Pol. Yushfi Munif Nasution, Sekertaris FKPT Malut, Prof. Hidayat Tussalam, Kabag tatausaha Kemenag Malut H. Ridwan Kharie dan Forum Kerukunan Ummat Beragama (FKUB) Adnan Mahmud.

Kegiatan yang diikuti oleh sejumlah simpatisan eks JI dan perwakilan dari berbagai pesantren di Maluku Utara, seperti Pondok Pesantren Salman Alfarizi dan organisasi sosial one care.

Kegiatan diawali dengan pembacaan ayat suci Al-Qurā€™an, serta menyanyikan lagu kebangsaan ā€œIndonesia Raya.

Selanjutnya sambutan dari Kombespol Muhammad Tejo Kusumo selaku Kepala Satuan Satgas Wilayah Jawa Tengah.

Dalam sambutannya, menyampaikan ajakan kepada seluruh peserta untuk bergandengan tangan membangun bangsa dan mengingatkan pentingnya keikhlasan dalam menjaga persatuan dan kesatuan negara Indonesia.

” Mari sama-sama membangun negara dengan bergandengan tangan, untuk melangkah yang besar, insya Allah, Allah berikan Taufik dan hinayahnya, sehingga menjadi awal baik untuk semua Ummat di seluruh Indonesia, “.

“Bahwa momen ini adalah merupakanĀ  puncak dari kegiatan sosialisasi dan deklarasi kembalinya suatu proses reintegrasi anggota jamaah islamiyah ke NKRI,” ujarnya berdasarkan rilis dari Kadensus 88 kepada Klikfakta.id , AhadĀ  22 Desember 2024.

Pihaknya juga mengajak berpartisipasi aktif untuk kemajuan negara ini.

“Bahwa kami pernah datang untuk menasehati bapak sekalian semoga apa yang kami lakukan ini dinilai oleh Allah SWT baik, saya berpesan kepada tim kami hati-hati jangan sampai riya karena tujuan kita menyelamatkan sesama warga negara Indonesia,” tukasnya.

Sementara Ustad Abu Rusydan mengatakan bahwa, pembubaran JI untuk kembali ke pangkuan NKRI, karena itu bagian dari sikap istiqomah kepada Ahllah SWT.

“Sikap kita hari ini untuk kembali ke pangkuan NKRI sudah sesuai dengan tuntutan Allah, yakinlah sikap kita ini tidak keliru,” ucapnya.

Abu Rasydan juga mengaku mengkaji ilmu jihad dirumah bersama bapaknya, bahwa tuntunan jihad yang pelajari itu sudah lurus.

Bahkan ia mengakui telah pelajari cara berjihad dari timur tengah sana, dan guru-gurunya semua berada di Afganistan, selalu mengingatkan kepadanya kalau pemimpin itu bukan orang kafir maka tidak bisa dimusuhi.

“Yakinkah bahwa sikap kita ini bukan sikap melawan kepada negara, saya sudah merenungkan ini setiap malam bahwa sikap kita ini bukan sikap yang keliru,” imbuhnya.

Sementara itu Abu Fatih memaparkan, sebagai manusia harus berasas pada Pancasila.

Dan asasnya itu ada pada semua bunyi sila. Dalam masa usia yang kurang lebih 70 tahun, dirinya mengaku sudah berhadapan dengan sebuah perubahan menset hidup.

“Dan saya juga melalang melintang dengn NII dan JI, saya juga pernah ditunjuk sebagai ketua eksekutor kepada dokter Efendi bagian dari NII tetapi Qadarulah Gagal dan tidak terpenuhi,”sebutnya.

Pada tahun 1993 peratma kali JI berdiri dan dirinya bergabung. Tetapi pada tahun 1999 sudah mulai tidak aktif lagi.

“Tetapi allhamdulilah sekarang semua sepakat untuk membubarkan JI, ” tandasnya.

Menurutnya kedepan ada 2 kitab yang tidak boleh diubah yaitu Al-Qur’an dan Pancasila.

Dimana, pancasila jika diterapkan dengan baik di Indonesia maka semua akan hidup rukun dengan agama lain dan mampu menciptakan negara yang damai.

“Jangan sampai kita ini lupa dengn prinsip yang sudah benar, mari kita tunjukkan bahwa ada potensi besar dalam berbangsa dan bernegara yang mana itu semua ada dalam pancasila sebagai dasar negara,” ajaknya.

Sementara itu, berdasarkan laporan singkat dari Kadensus 88 AT Polri l menyebutkan bahwa, Jamaah islamiyah yang pertama kali didirikan tahun 1993,dan hari ini semua menyaksikan peristiwa besar yang akan dilaksanakan yakni pembubaran dan kembalinya saudara saudara kita eks anggota JI ke pangkuan NKRI.

Dengan kesadaran penuh dari kelompok JI ini mereka menyatakan pembubaran dan juga kembalinya ke pangkuan NKRI yang dilakukan pada 30 Juni 2024, dan kemudian disusul masing-masing wilayah untuk kegiatan pembubaran tersebut.

Diluar sana mungkin masih ada yang meragukan keseriusan JI yang akan kembali ke pangkuan NKRI.

Namun dengan adanya kegiatan ini bukti keseriusan dari parah tokoh maupun anggota JI yang tanpa paksaan dari pemerintah namun hanya melalui pendekatan ideologi yang dilakukan oleh negara sehingga mereka bisa kembali.

Pembubaran jamaah islamiyah tidak hanya berhenti pada deklarasi ini, namun berlanjut dengan pendekatan sosial yang akan datang.

” Mereka juga sudah menyerahkan alat dan bahan senjata (albas), ” bebernya.

Sebanyak 90 pesantren yang terafiliasi oleh Jamaah Islamiah ini sudah menyatakan untuk mengevaluasi kurikulum mereka dengan pemerintah.

Melalui pengkajian dan refleksi panjang pembubaran jamaah islamiyah ini sudah berdasarkan dalil dan ajaran islam yang benar.

“Akhir kata kami menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu untuk tetap teguh menjaga merah putih” tulis laporan Kadensus 88 TA Polri.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan buku yang berjudul “The Untold Story JI” dari Kadensus kepada Ustad Mustakim selalu ketua FKPI dan eks Amir Jamaah Islamiyah.

Diketahui kegiatan tersebut juga diikuti oleh simpatisan Jamaah Islamiyah wilayah maluku utara yang turut hadir mengikuti kegiatan diantaranya :

Eko Budianto, als Abu Tsabi dan Zaki Mubarok, Huda M. Hairullah, Syamsul Bahri, serta M. Effendi. Mereka selaku pengurus Pondok Pesantres Salman Alfarisi, weda Halmahera tengah.

Selain itu Surya Ardhi, Adi Prasetya dan Taufik Albugia selaku pengurus ONE Care Maluku Utara. (hms/red)Ā 

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page