Karyawan dan Warga Lingkar Tambang Solid Menjaga Keberlangsungan NHM

banner 120x600

Klikfakta.id, Halut – Upaya demonstrasi yang dilakukan oleh Aliansi Peduli Demokrasi Maluku Utara (APDMU) untuk menuntut PT Nusa Halmahera Minerals (NHM) menyelesaikan tanggung jawab sosial dan hak-hak karyawan, mendapat perlawanan dari Forum Masyarakat dan Karyawan Bersatu untuk Bangkit (FMKBB).

FMKBB menggelar aksi tandingan di Desa Tahane, Kecamatan Malifut, sebagai bentuk dukungan terhadap perusahaan dan upaya pemulihan operasional Tambang Emas Gosowong. Massa aksi APDMU yang dicegat kemudian diajak audiensi guna memahami kondisi NHM yang tengah menghadapi ancaman serius terhadap operasionalnya.

banner 325x300

Mahdi Abd. Rachman, mantan karyawan NHM yang juga warga Desa Tahane, mempertanyakan motif dan kepentingan yang dibawa oleh demonstran. Ia menegaskan bahwa kepentingan utama karyawan dan masyarakat lingkar tambang adalah agar perusahaan kembali beroperasi normal, sehingga dampak ekonomi bagi warga dapat terjaga.

“Anda datang membawa suatu kepentingan, tetapi tidak pernah bertanya apa sebenarnya kepentingan kami di sini? Kepentingan terbesar kami hanya satu, yaitu agar perusahaan bisa kembali normal, sehingga berefek positif bagi ekonomi masyarakat,” tegas Mahdi.

Mahdi juga menambahkan bahwa FMKBB menyadari pentingnya investasi bagi pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. NHM dinilai telah berkontribusi besar terhadap daya beli masyarakat dan pertumbuhan ekonomi lingkar tambang melalui rekrutmen karyawan lokal serta program sosial dan kemanusiaan.

Aksi dukungan terhadap NHM ini bertujuan untuk memastikan perusahaan tetap bisa berproduksi dan kembali stabil. Dengan demikian, karyawan yang saat ini dirumahkan akibat kebijakan efisiensi berpeluang untuk kembali bekerja, dan program sosial perusahaan serta hak-hak karyawan dapat diprioritaskan.

Koordinator aksi FMKBB, Septian Sam, turut menyoroti bahwa demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa yang mengatasnamakan Forum Peduli terhadap Nasib Masyarakat Lingkar Tambang dan Karyawan NHM dianggap memiliki kepentingan tertentu. Salah satunya, menurut Septian, adalah mendesak pembebasan seorang mahasiswa yang sedang menghadapi kasus hukum.

“Kami sebagai karyawan dan masyarakat lingkar tambang justru mendukung keputusan perusahaan untuk melakukan efisiensi, karena kami memahami kondisi NHM yang masih belum stabil. Jika NHM terus diganggu, dampaknya akan berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat,” ujar Septian.

Dengan adanya dukungan dari FMKBB dan masyarakat lingkar tambang, diharapkan NHM dapat kembali beroperasi secara normal demi keberlangsungan ekonomi dan kesejahteraan warga sekitar.(hms/red).

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page