Klikfakta.id, SOFIFI– Sejumlah kontraktor menggelar aksi protes di kantor Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi Maluku Utara, pada Selasa 19 Maret 2024.

Aksi yang dilakukan itu karena mereka merasa kesal dengan sikap Kepala BPKAD Maluku Utara Ahmad Purbaya.

Mereka menganggap Ahmad Purubaya tidak menepati janji untuk membayar utang dari sejumlah proyek yang telah tunggak selama tiga bulan.

Aksi yang dilakukan itu berakibat sejumlah fasilitas kantor, berupa meja, kursi, dan pintu jadi sasaran amukan para kontraktor.

Menurut para kontraktor, proyek milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Malut yang dikerjakan itu sudah rampung 100 persen, tetapi anggarannya tak kunjung dicairkan.

“Panggil kalian (ngoni) pe pimpinan, kalau tidak (tarada) Kami (torang) tutup ini kantor,” teriak seorang Kontraktor dihadapan pegawai BPKAD.

Teriak kontraktor itu juga bahwa hadirnya mereka di kantor BPKAD karena menuntut hak mereka yang sudah berbulan-bulan belum dicairkan. Ia mengatakan sudah habis jutaan untuk mengurus pencairannya itu. “Kami (Torang) menuntut kami (Tong) punya hak. kalao kadara (Ternate-Sofifi) ini ongkos,” teriaknya lagi.

Dihadapan Pegawai BPKAD salah satu kontraktor itu mengaku bahwa uangnya sekira Rp 1 miliar lebih, karena pekerjaannya sudah 100 persen diselesaikan.

“Saya pe doi (punya uang) Rp1 miliar lebih, dan saya punya pekerjaan sudah selesai 100 persen, mereka (dorang) janji tiga bulan dan torang (kami) menahan tiga bulan itu sampe ini juga belum dicairkan,” tegasnya.

Lantaran ingkar janji, para kontraktor itu menyebutkan Ahmad Purbaya pembohong.

“Mereka (Ngoni) katakan (bilang) selesaikan kerja (kase selesai) agar dibayar (la torang bayar). Ternyata Purbaya itu dia bafoya,” kesalnya.

Terkait dengan aksi tersebut, hongga berita ini ditayangkan awak media Klikfakta.id masih terus berupaya untuk konfirmasi Kepala BPKAD Malut, Ahmad Purbaya.***

Editor : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *