Klikfakta.id, KEPSUL – Bakal calon Bupati Kepulauan Sula, Marlina Buamona, resmi mengembalikan berkas pendaftaran bakal calon Bupati Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara ke Sekretariat DPC Partai Demokrat Sula, Ahad 21 April 2024.

Dalam proses pengembalian formulir pendaftaran tersebut, Marlina Buamona didampingi oleh Liaison Officer (LO) Iwan Wambes, Muhamad Naipon berlangsung di Sekretariat DPC Partai Demokrat, Desa Fogi Kecamatan Sanana.

Marlina kepada Klikfkata.id mengaku kalau pengembalian formulir sekaligus pendaftaran dirinya secara resmi sebagai Bakal Calon Bupati di Partai Demokrat Kepulauan Sula ini sebagai bentuk keseriusan dirinya untuk ikut dalam kontestasi Pilkada Sula November 2024 mendatang.

“Saya hadir sendiri datang untuk penyerahan berkas langsung sebagai bentuk keseriusan saya selaku anak negeri untuk bertarung di Pilkada Sula,” ujar Marlina yang diketahui menjabat sebagai Ketua Bidang UMKM Forhati Nasional periode 2023-3027 ini.

Marlina yang juga Kabid Perempuan MPP ICMI periode 2021 – 2026 ini memastikan saat ini selalu intens melakukan komunikasi dengan hampir semua partai terutama partai-partai besar diantaranya Partai Golkar dan artai politik yang lain disusul oleh Demokrat dan hanya menambah satu-satu.

“Jadi saya tetap membangun komunikasi politik secara baik kepada kawan-kawan pengurus partai yang juga memiliki satu dua karena dalam proses politik semoga mungkin bisa jika rekomendasi sudah final. Karena semua orang punya akses dan peluang yang sama,” imbuhnya.

Mantan Ketua Bapilu Partai Demokrat Maluku Utara ini juga turut memberikan support ke pengurus DPC Sula dan terus mengikuti alur dan mekanisme dari partai.

“Artinya apa yang dilakukan Partai Demokrat hampir sama dengan semua partai politik bahkan berlaku sama di semua 514 Kabupaten dan kota,” tandasnya.

” Yang penting untuk diketahui adalah 2 tahun terakhir itu kami mendorong bagaimana rekomendasi berbasis murah itu sehingga proses politik yang akan melahirkan proses politik yang didorong di bulan 11 itu bisa melahirkan kepala daerah yang berkualitas,” tambahnya.

Menurutnya, tujuan daripada kontestasi politik sula saat ini adalah untuk harus melihat perkembangan sula saat ini seperti apa, dan harus perlu untuk dievaluasi.

“Bagi saya adalah ini bagian dari keterpanggilan anak negeri, dalam 20 tahun kepemimpinan sula mulai dari Ahmad Hidayat Mus dua periode kemudian sampai pada Fivian Ade Ningsi Mus, dia menyisakan banyak hal yang perlu untuk kita apresiasi tapi ada juga yang perlu dievaluasi. Nah bentukan kritikan dan evaluasi yang paling tepat menurut saya adalah mengambil bagian langsung pada proses politik,” pungkasnya.***

Editor      : Armand

Penulis  : Sudirman Umawaitina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *