Klikfakta.id, HALTENG — Sejumlah pembangunan Infrastruktur dasar dan konektivitas Wilayah, termasuk juga Kebijakan yang strategis pada masa kepemimpinan Edi Langkara dan Abd. Rahim Odeyani sebagai Bupati dan Wakil Bupati Halteng telah dibangun.

Pembangunan itu, diarahkan dalam pelayanan dasar kepada masyarakat Halmahera Tengah, yang meliputi penyediaan perumahan layak huni atau Rumah Layak Huni (RLH) bagi masyarakat.

Kebijakan mantan Bupati Edi Langkara dan Abd Rahim Odeyan (Elang-Rahim) pada bantuan RLH untuk masyarakat yang berpenghasilan rendah sebanyak 1.625 unit dengan total anggaran Rp. 60.855.000.000 (enam puluh miliar delapan ratus lima puluh lima juta).

ElangRahim juga bahkan melakukan penyediaan sanitasi dan bantuan MCK untuk warga masyarakat yang belum memiliki jamban sehingga pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 15.875.149.000 ( lima belas miliar delapan ratus tujuh puluh lima juta seratus empat puluh sembilan ribu).

Bahkan kepemimpinan Elang-Rahim ada kebijakan pemasangan instalasi listrik gratis untuk para warga kurang mampu. Dan membangun kerjasama dengan PLN sehingga listrik yang ada Halteng terjangkau semua desa dan menyala selama 24 jam termasuk Umiyal di Pulau Yoi juga teraliri listrik yang baik, dengan investasi sebesar Rp 30 miliar.

Kemudian penyediaan pelayanan air bersih yang layak untuk masyarakat, pemerintah daerah mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 52.422.436.000 (lima puluh dua miliar empat ratus dua puluh dua juta empat ratus dua puluh dua ribu) untuk membangun IPA dan perpipaan sambungan rumah.

ElangRahim juga memiliki keinginan politik yang kuat untuk menyediakan air bersih yang layak bagi masyarakat di kota Weda dan seluruh wilayah yang berada di Halmahera Tengah.

Selain itu pembangunan infrastruktur pendukung konektivitas wilayah, yang telah dirumuskan melalui kebijakan Elang-Rahim untuk pembangunan yang meliputi:

Pembangunan jalan hotmix dari tahun 2018 sampai 2022 sepanjang 236,480 kilometer dengan total anggaran yang sebesar Rp. 477.175.155.249 (empat ratus tujuh puluh tujuh miliar seratus tujuh puluh lima juta seratus lima puluh lima ribu dua ratus empat puluh sembilan rupiah) dapat dibagi sebagai berikut :

1.Kecamatan Pulau Gebe dengan nilai investasi sebesar Rp. 62.095.278.000 (enam puluh dua miliar sembilan puluh lima juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu) dengan volume 21.450 kilometer meter.

2.Wilayah Patani dengan nilai investasi Rp. 196.928.874.050 (seratus sembilan puluh enam miliar sembilan ratus dua puluh delapan juta delapan ratus tujuh puluh empat ribu) dengan volume 61.025 kilometer meter.

3.Weda Utara dengan nilai investasi Rp. 9.943.694.000 (sembilan miliar sembilan ratus empat puluh tiga juta enam ratus sembilan puluh empat ribu) dengan volume 3 kilometer meter.

4.Weda Tengah dengan nilai investasi Rp. 15.146.667.000 (lima belas miliar seratus empat puluh enam juta enam ratus enam puluh tujuh ribu) dengan volume 4.4 kilometer meter.

5.Weda Selatan dengan nilai investasi kurang lebih Rp. 30.000.000.000 (tiga puluh miliar) dengan volume 12 kilometer meter.

6.Kota Weda dengan nilai investasi Rp. 130.000.000.000 (seratus tiga puluh miliar) dengan volume 38 kilometer meter.

Tidak hanya itu, di kepemimpinan Elang-Rahim juga Pembangunan Jalan Sirtu sejak tahun 2018 sampai 2022 sepanjang 11,40 kilometer meter dengan anggaran Rp. 14.962.770.000 (empat belas miliar sembilan ratus enam puluh dua juta tujuh ratus tujuh puluh ribu).

Kemudian pembangunan jembatan di seluruh kawasan Halmahera Tengah dengan anggaran Rp. 30.282.540.000 (tiga puluh miliar dua ratus delapan puluh dua juta lima ratus empat puluh ribu).

Bahkan yang paling penting adalah pemerintahan Elang-Rahim saat masih menjabat Bupati telah menyelesaikan pembangunan jembatan Gowonli, urat nadi utama untuk menghubungkan kawasan Patani Timur dan wilayah lain di pulau Halmahera dengan nilai sebesar Rp.16.000.000.000 (enam belas miliar).

Bahkan Pembangunan Drainase yang jumlah investasi Rp. 24.755.000.000 (dua puluh empat miliar tujuh ratus lima puluh lima juta) dengan volume 13,42 kilometer meter.

Breakwater dengan nilai investasi Rp. 35.000.000.000 (tiga puluh lima miliar) yang meliputi kawasan pantai Kota Weda, Pantai Wailegi dan pantai Gemia.

Penyediaan jaringan telekomunikasi di seluruh wilayah Halmahera Tengah untuk membiayai pembangunan tower sebesar Rp. 32.000.000.000 (tiga puluh dua miliar).

Mantan Bupati Halteng Edi Langkara mengatakan untuk mendukung visi besar itu, sejumlah program strategis yang telah ditorehkan Elang-Rahim sebagaimana ditetapkan dalam lima misi yang tertuang dalam dokumen perencanaan pembangunan daerah.

“Sebagai pemimpin Elang-Rahim juga bertekad agar seluruhnya harus dapat dipenuhi dan dituntaskan dengan sebuah keyakinan hingga akhir, karena hajat hidup dan kebutuhan dasar masyarakat Halteng benar-benar terpenuhi,” ujar Elang pada Rabu 24 September 2024.

Elang menjelaskan pada tahun 2017 waktu itu, Halmahera Tengah masih memiliki 39 desa yang tertinggal dan 15 desa sangat tertinggal.

Kemudian 2018 hingga di penghujung tahun 2022, intervensi diambil dengan kebijakan dan pembangunan untuk pembinaan penyempurnaan tata kelola pada pemerintahan desa berdasarkan indikator Indeks Desa Membangun (IDM).

“Maka tidak lagi desa di Kabupaten Halmahera Tengah yang berstatus sangat tertinggal,” katanya.

Hingga akhir periode, lanjut Elang pada pemerintahan ElangRahim mengalami kemajuan yang signifikan dalam aspek penataan pemerintahan program pelayanan pengelolaan dan masyarakat di tingkat desa.

“Di masa kepemimpinan Elang-Rahim, telah dibangun Plaza Weda dengan nilai investasi Rp.87.000.000.000 (delapan puluh tujuh miliar),” imbuhnya.

Bahkan pembangunan Stadion Elang Halmahera dengan sarana prasarana pendukung GOR Fagogoru yang nilai investasinya Rp.82.000.000.000 (delapan puluh dua miliar) terealisasi 67 persen pada masa kepemimpinan Elang-Rahim.

“Bahkan ada juga pembangunan jalan kawasan Gor dengan anggaran Rp.70.000.000.000′(tujuh puluh miliar) tapi tidak dilanjutkan oleh Pj. Bupati Halteng Ikram Malan Sangadji (IMS),” tukasnya.

Selanjutnya pembangunan kawasan wisata Nusliko Park dengan nilai investasi Rp. 30.000.000.000 (tiga puluh miliar) serta pembangunan dan penataan sarana prasarana olahraga dan Fasilitas penunjang Lapangan Kuleyefo yang nilai investasinya Rp. 13.440.000.000 (tiga belas miliar empat ratus empat puluh juta).

“Maka seluruh proyek strategis kota yang dibangun Elang-Rahim adalah pilar utama penyangga kota untuk mewujudkan kota Weda sebagai waterfront city (kota pantai),” pungkasnya. ***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *