Duh! Ortu Kades hingga Pegawai P3K di Desa Saketa Halsel Terima Bantuan Stimulan Perumahan Irene

Kades dan Petugas Verifikasi Diduga Rubah Data Penerima

Klikfakta. id, HALSEL– Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya( BSPS) tahun 2024 yang merupakan aspirasi angggota DPR RI Dapil V Maluku Utara, Irene Yusiana Roba Putri di Desa Saketa, Kecamatan Gane Barat, Kabupaten Halmahera Selatan diduga tidak tepat sasaran.

Berdasarkan fakta di lapangan, dari 20 kepala keluarga( KK) penerima bantuan, terdapat orang tua kades di desa Saketa hingga pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) turut menerima bantuan tersebut.

Hal ini diduga lantaran adanya perubahan data yang diduga dilakukan oleh Kepala Desa (Kades) Saketa, Idjul M. Kiat, bersama petugas verifikasi, dengan memasukan nama orang dekat mereka.

 

Ironisnya, sejumlah warga yang rumahnya masih tergolong tidak layak huni justru tidak mendapatkan bantuan, padahal mereka dinilai lebih membutuhkan.

Salah satu warga Desa Saketa mengungkapkan, awalnya telah ada 20 KK yang didata dan diverifikasi sebagai calon penerima.

Namun ketika program tersebut turun, terjadi pergantian nama tanpa alasan yang jelas.

“Justru yang dapat bantuan itu rumahnya sudah bagus, padahal masih banyak rumah warga yang tidak layak huni,” ungkap salah satu warga yang enggan disebut namanya, Kamis (23/10/2025).

Warga pun menilai penyaluran BSPS di Desa Saketa tidak tepat sasaran dan sarat dugaan intervensi serta perubahan data oleh pemerintah desa.

Sementara itu, Mulayadi dari Satuan Kerja (Satker) Perumahan dan Kawasan Permukiman Maluku Utara membenarkan adanya perubahan data penerima BSPS yang diusulkan oleh pihak pengusung anggota DPR RI, Irine Yusiana Roba Putri, melalui Masdar Mansur.

Menurutnya, perubahan terjadi setelah dilakukan penilaian oleh pihak pemerintah, pengusung, dan pemerintah desa.

Dari hasil verifikasi, terdapat sekitar 9 hingga 11 rumah yang tidak lolos, sehingga data tersebut dikembalikan untuk diganti dengan nama lain.

“Biasanya dikembalikan ke pengusung sendiri. Jadi waktu itu ada komunikasi dua pihak, dari Masdar dan pemerintah desa dalam hal ini Kades. Mereka kemudian mengusulkan nama baru untuk diverifikasi, dan hasil akhirnya 20 KK itu dilanjutkan pelaksanaan,” jelas Mulayadi.

Terpisah Kades Saketa Idjul M. Kiat ketika dikonfirmasi via pesan WhatsApp terkait dengan hal tersebut, hingga berita dipublish enggan menanggapi. ***

Editorn : Redaksi

Pewarta : Saha Buamona

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page