Klikfakta.id, HALSEL — Pimpinan DPD partai Gerindra Maluku Utara (Malut) Sahril Tahir diduga tebang pilih dalam mengambil keputusan  menjelang pelantikan DPRD Provinsi Maluku Utara dan Kabupaten/ Kota.

Sahril hingga saat ini belum mengusulkan Pergantian Antar Waktu (PAW) untuk Nazlatan Ukhra Kasuba ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Malut.

Padahal Nazlatan sebagai pemenang kedua anggota DPRD Provinsi Maluku Utara pada daerah pemilihan (Dapil) II yang seharusnya menggantikan Sahril perolehan suara pertama yang saat ini maju sebagai calon Wakil Gubernur Malut periode 2024-2029.

Sahril lantas menegaskan Partai yang dipimpinnya itu belum mengajukan usulan PAW terhadap Nazlatan Ukhra Kasuba karena Dia (Nazlatan) diduga terlibat sebagai saksi dalam kasus ayahnya eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba alias AGK.

Nazlatan diduga terlibat dalam kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) yang ditangani KPK.

Sahril menyebut hingga kini Gerindra belum merekomendasikan pelantikan kepada Nazlatan sebagai anggota DPRD Malut periode 2024-2029.

“Karena yang bersangkutan menjadi saksi dalam kasus yang melibatkan ayahnya,” ujar Sahril yang disinyalir dari TribunTernate.com pada Sabtu 14 September 2024.

Menurutnya, rekomendasi PAW akan diajukan setelah kasus tersebut telah memiliki kepastian hukum dan keputusan yang berkekuatan hukum tetap,

“Jika itu semua sudah maka kami akan ajukan rekomendasi pergantian untuk Nazlatan,” katanya.

Sementara itu hingga saat ini posisi Eliya Gabrina Bachmid masih anggota DPRD Kabupaten Halmahera Selatan terpilih yang seharusnya juga sudah ada penggantinya karena statusnya sama seperti dengan Nazlatan Ukhura Kasuba.

Pasalnya Eliya juga pernah dihadirkan Jaksa Penuntut Umum (JPU) pada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi disidang perkara suap proyek, jual beli jabatan, dan gratifikasi dengan terdakwa eks Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba alias AGK.

Eliya Gabrina Bachmid juga diketahui selaku Ibu Bayangkara atau sebagai istri anggota polri yang bertugas di Ditpolairud Polda Malut diduga terlibat dalam kasus tindak pidana pencucian uang alias TPPU dengan tersangka AGK.

Padahal sebelumnya Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subiyanto, yang juga presiden terpilih dalam apel akbar baru-baru ini mengeluarkan pernyataan dengan tegas tidak ingin kadersnya terlibat kasus korupsi.

“Saya tidak menginginkan kader dari partai Gerindra untuk terlibat dalam kasusu korupsi,” tegas Prabowo. ***

Editor    : Armand  Penulis : Saha Buamona  

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *