Kasat Binmas Polres Pulau Morotai Bantah Tuduhan Penganiayaan, Ngaku Jadi Korban

Kantor Polres Ternate ( foto : Saha Buamona/ Klikfakta. Id)

Klikfakta.id, TERNATE — Kasat Binmas Polres Pulau Morotai, Maluku Utara IPTU Ansar Abbas, membantah adanya tuduhan penganiayaan yang dilaporkan seorang warga Kelurahan Fitu, Kecamatan Ternate Selatan, Sofyan Samsudin (34).

Ansar mengaku bahwa justeru dirinya dan keluarga yang menjadi korban dalam insiden yang terjadi pada 30 November 2025 tersebut kemarin.

Sofyan sebelumnya melaporkan Ansar bersama dua anaknya ke SPKT Polres Ternate atas dugaan penganiayaan dan pengeroyokan yang mengaku atas insiden tersebut dirinya mengalami luka lebam diwajahnya.

Laporan Sofyan teregistrasi dalam Surat Tugas Penyelidikan Lapangan (STPL) nomor STPL/297/XI/2025/SPKT/Res Ternate/Polda Malut, dengan terlapor IPTU Ansar Abbas, E alias Abas (sekuriti bank), dan R (anggota Brimob Polda Maluku Utara).

Menanggapi laporan itu, Ansar menegaskan bahwa pihaknya juga telah membuat laporan balik. Ia menyebut istrinya sudah lebih dahulu melaporkan insiden yang sama ke Polsek Ternate Selatan.

“Laporan istri saya juga sudah dilayangkan. Untuk itu kami meminta kepada kepolisian mengambil tindakan hukum yang jelas agar kasus tidak berlarut-larut,” ujar Ansar, Rabu (3/12/2025).

Pemicu Pertikaian

Ansar menjelaskan, insiden tersebut bermula dari perselisihan yang kecil pada pagi hari saat istrinya sedang membersihkan halaman rumah.

Sehingga teguran kecil berubah menjadi adu mulut dan saling dorong antara istrinya serta anak perempuan dengan istri Sofyan.

Keadaan memanas ketika Sofyan yang disebut dengan sapaan Opa diduga meludahi istrinya sembari mengeluarkan suara bernada merendahkan.

“Yang membuat kami tersinggung adalah Opan meludahi istri saya dengan kata ‘cuweeeh’. Ini yang membuat anak-anak saya emosi, ” beber Ansar.

Bentrokan Malam Hari

Ansar menuturkan, pada malam harinya ia bersama keluarga mendatangi rumah Sofyan untuk meminta klarifikasi. Namun, situasi kembali memanas dan berujung pada adu mulut hingga pertikaian fisik.

Ansar menyebut anaknya yang bekerja sebagai security tak mampu menahan emosi hingga sempat meremas leher Sofyan.

Meski demikian, ia membantah keras tuduhan adanya pengeroyokan.

“Untuk pengeroyokan saya tegaskan tidak ada. Saya, anak bungsu, dan anak perempuan saya justru melerai. Anak perempuan saya bahkan sempat terjatuh saat menahan keributan,” tegasnya.

Proses Hukum Berlanjut

Ansar meminta kepolisian menindaklanjuti kedua laporan tersebut agar tidak terjadi kesimpangsiuran informasi dan memastikan proses berjalan sesuai prosedur.

Hingga kini, Polres Ternate dan Polsek Ternate Selatan masih melakukan penyelidikan terhadap laporan dari kedua belah pihak. (sah/red)

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page