Klikfakta.id, KEPSUL – Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama Kabupaten Kepulauan Sula, Maluku Utara sesalkan sikap Pemerintah Daerah.

Pasalnya, Pemda Sula tidak hiraukan undangan yang diberikan oleh PC Muslimat Nahdlatul Ulama, saat pembukaan dan penutupan kegiatan Gebyar Festival II Rebana Tingkat Kabupaten, yang berlangsung di Panggung Taman Wansosa Sanana, pada Rabu 29 Mei 2024.

Ketua PC Muslimat NU Nurjalifat Buamona kepada Klikfakta.id menyatakan, sangat disayangkan bahwa program kegiatan organisasi perempuan seperti ini seharusnya pemerintah daerah bekerja sama untuk bersinergi sehingga dapat mewujudkan program keagamaan di Kabupaten Kepulauan Sula.

“Kami mengundang Pemda itu secara resmi untuk membuka acara gebyar rebana ini, tapi malah disibukkan dengan kegiatan lain, padahal kegiatan keagamaan seperti ini Pemda harus hadir bahkan, tidak ada delegasi dari salah satu instansi dilingkup pemerintah daerah,” tegasnya, Kamis 30 Mei 2024.

“Mereka selalu sibuk dengan kegiatan yang lain, berilah kita organisasi-organisasi wanita seperti ini dengan ruang untuk bisa bergerak sehingga program keagamaan itu tetap tumbuh dan menjadi salah satu trend center bagi pertumbuhan masyarakat atau generasi muda kita yang akan datang,” sebutnya.

Nurjalifat menyebut, kegiatan Gebyar Rebana ini dilakukan sudah dua kali namun sampai saat ini Bupati Kabupaten Kepulauan Sula Fifian Ade Ningsi Mus tidak pernah menghadiri dalam acara tersebut.

“Kita melaksanakan kegiatan ini kan sudah dua kali, kemarin juga Bupati tidak hadir bahkan, di tahun ini juga beliau tidak hadir,” sesalnya

“Kami mau kegiatan ini bisa langsung audience sama Bupati, tapi Bupati tidak punya kesempatan untuk bertemu dengan kami. Sehingga, tadi keputusan kami kalau memang orang Pemda tidak datang sampai dengan jam 09.00 atau sampai dengan jam 10.00 maka acara tetap akan kami langsungkan tanpa undangan dari pemerintah daerah itu sendiri,”lanjutnya.

Dia menjelaskan, pastinya setiap kegiatan seperti ini bukan hanya surat tembusan yang diberikan langsung buat Bupati. Sebab, Bupati itu sendiri adalah dewan penasehat juga di muslimat Nahdlatul Ulama.

“Jadi kami merasa bahwa seharusnya Bupati itu kita buat tembusan langsung kepadanya sehingga bisa hadir dalam kegiatan seperti ini. Padahal malamnya itu ketua panitia sendiri yang mengantar undangan kebetulan beliau tidak ada di Sula. Tetapi setidaknya kan ada humasnya untuk tunjukkan siapa yang bisa hadir karena dengan acara resmi ini kan ada juga acara pelantikan pengurus Anak Cabang di tiga Kecamatan” tandasnya.

“Jadi sampai dengan acara tadi dimulai tidak ada delegasi dari Pemda yang datang untuk membuka acara, karena kita undang di situ kan langsung untuk membuka acara sekaligus kita sudah siapkan sambutan untuk sambutan Bupati,” tambahnya.

Nurjalifat mengatakan, bahwa organisasi perempuan terbesar di Indonesia seperti Muslimat Nahdlatul Ulama tidak bisa dipandang sebelah mata karena bisa bekerja dengan pemerintah siapapun itu, demi kemaslahatan masyarakat yang ada di sekeliling dan mampu memecahkan masalah-masalah yang ada di tengah-tengah masyarakat.

“Kita kaum perempuan menyentuh langsung sampai ke pelosok Desa karena di sana terbentuk majelis-majelis taklim yang mungkin saja pemerintah daerah sendiri pun tidak tahu di desa itu ada beberapa majelis taklim tapi, kita bisa lihat dan tahu satu desa ada beberapa majelis taklim dan bukan hanya tahu nama majelis taklimnya orang-orang yang ada di dalam situ juga sudah punya hubungan batin dan hubungan kekeluargaan dengan kami pengurus muslimat NU” imbuhnya.

“Jadi kami muslimat NU di Kepulauan sula bukan hanya pengurus Kabupaten, kami sudah ada pengurus Kecamatan yang sudah terbagi di lima Kecamatan yang sudah kami lantik yaitu, Kecamatan Mangoli Utara, Kecamatan Mangoli Barat, Kecamatan Sulabesi Tengah, Kecamatan Sanana dan Kecamatan Sanana Utara,” tukasnya.

“Insyaallah setelah balik dari kegiatan grand final kasidah rebana di Ternate, kami akan kembali untuk melantik seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Kepulauan Sula,” tutup Nurjalifat.***

Editor    : Armand

Penulis : Sudirman Umawaitina

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *