Pelaku Usaha hingga ASN di Halbar Keluhkan Bunga Kredit Tinggi di Bank Maluku Malut Cabang Jailolo

banner 120x600

Klikfakta. id, HALBAR– Para pelaku usaha hingga Aparatur Sipil Negara( ASN) di Kabupaten Halmahera Barat, mengeluhkan tingginya suku bunga di Bank Maluku Maluku Utara Cabang Jailolo.

Pasalnya, besaran suku bunga yang mencapai 17,5 persen  dianggap tidak ideal bagi pelaku usaha karena berpotensi semakin menambah beban usaha dan perluasan kinerja usaha, terlebih lagi membebani ASN.

banner 325x300

Menindaklanjuti keluhan tersebut DPRD Halmahera Barat memanggil pihak Bank untuk dimintai penjelasan.

Wakil ketua DPRD Halbar, Rustam Fabanyo menjelaskan, terkait kenaikan harga suku bunga tersebut berdasarkan penjelasan pihak bank berlaku pada 24 Oktober 2024.

Wakil ketua DPRD Halbar, Rustam Fabanyo

Dimana, pihak bank menyampaikan penurunan suku bunga akan dilakukan setiap tahun bertepatan dengan hari ulang tahun Bank Maluku Malut.

” Jadi  kami beranggapan penurunan suku hunga karena keluhan atau pengaduan masyarakat ternyata pada momentum-momentum penting dalam pihak perbankan khususnya bank maluku baru di lakukan penurunan. Hal ini tentunya tidak rasional dan tidak sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan( OJK), “ujarnya, usai menggelar rapat di ruang rapat DPRD Halbar, Selasa 29 Oktober 2024 kemarin.

Besaran suku bunga yang tinggi di bank maluku malut cabang Jailolo ini lanjut politisi NasDem ini, berbeda dengan bank lain seperti bank BSI, Mandiri, BNI maupun BRI yang hanya berasa pada posisi 7 sampai 11 persen.

DPRD melalui seluruh fraksi sambung Rustam dalam rapat tersebut juga bersepakat meminta kepada pihak bank untuk kembali mengkaji besaran penetapan suku bunga.

Jika diindahkan, maka akan ditindaklanjuti oleh DPRD dengan mengeluarkan rekomendasi berupa sanksi.

” Kita juga akan keluarkan rekomendasi ke Pemda untuk perpindahan bank kalau pihak bank tidak mersepon keluhan masyarakat, ” tegasnya.

Mengingat bank Maluku Malut Cabang Jailolo yang punya mitra dan punya kontribusi terhadap pemerintah daerah khususnya masyarakat Halmahera Barat butuh pertimbangan-pertimbangan yang kemudian bisa meringankan pelaku-pelaku usaha ekonomi lemah.

” Intinya kita hanya meminta pihak bank maluku agar dalam memberikan kredit pinjaman memikirkan pelaku usaha karena, karena selama ini kan tidak bisa bayangkan kalau suku bunga yang begitu tinggi juga berlaku bagi semua nasabah apalagi ASN itukan terlalu mencekik, ” ucapnya.

Diketahui rapat dengar pendapat( RDP) yang berlangsung di ruang rapat DPRD Halbar turut dihadiri Kepala BKAD Halbar, Sonya Mail serta perwakilan Bank Maluku Malut Cabang Jailolo. ***

Editor     : Armand

Penulis : Riko Noho

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page