Klikfakta. id, HALTENG– Pasangan calon bupati dan wakil bupati Halmahera Tengah, Edi Langkara- Abd Rahim Odeyani( Elang– Rahim) memastikan akan memperhatikan kesejahteraan para pekerja tambang, jika kembali terpilih pada Pilkada 2024 nanti.
Salah satunya dengan menetapkan besaran upah minimum tingkat kabupaten.
Komitmen tersebut disampaikan oleh paslon Elang– Rahim, saat menggelar kampanye terbatas di desa Lelilef, Kecamatan Weda Tengah Senin(11/11/2024) yang dihadiri ribuan simpatisan dan pendukung serta 17 komunitas dari pekerja tambang di berbagai daerah di Indonesia.
Calon bupati Edi Langkara dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa sejauh ini telah mengikuti bahkan mengetahui secara seksama kondisi kehidupan yang ada di Weda, khususnya di wilayah lingkar tambang.
” Memang benar jika hanya mendengar sepintas maka akan mengatakan gaji kalian yang fantastis dengan angka 6-7 juta, bahkan 10 juta itu memang besar, tapi pada kenyataannya setelah membayar kebutuhan, dan mengirim ke keluarga sudah habis, tidak ada sisa untuk ditabung, “tutur Elang.
“Dengan analisa kami, gaji yang anda terima satu bulan dikelola hanya kurang lebih Rp 2 juta didalam perspektif itulah di malam hari ini di bumi Lelilef, Halmahera Tengah saya nyatakan Insya Allah Elang-Rahim bersama partai koalisi dan tim akan memperjuangkan ini, ” ucapnya.
Menurut Elang, ini adalah amanah yang dititipkan untuk menuntaskan. Maka Elang-Rahim akan mengajukan ke pemerintah pusat, serta menyampaikan kepada manajemen PT. IWIP untuk menjadi bagian dari pada atensi.
“Perusahaan membutuhkan karyawan, dan karyawan butuh perusahaan, oleh karena itu saya mengajak kepada kita semua harus bersyukur atas hadirnya perusahaan ini, kita harus berterima kasih kepada pemerintah pusat yang ada di jakarta dan Presiden Republik Indonesia yang telah menghadirkan infestasi ini,” paparnya.
Tetapi pada hal yang sama, kata Elang pemerintah daerah sebagai pengawal regulasi di daerah di dalamnya bupati, dan DPRD harus juga menyampaikan bahwa ini adalah sebuah kenyataan kehidupan masyarakat halmahera tengah, terutama masih karyawan yang kurang lebih 50 ribu orang.
“Saudara-saudaraku sekalian, warga penduduk asli masyarakat Halmahera Tengah kurang lebih 70 ribu, dan dari luar yang ber-KTP Halteng itu 30 ribu, belum lagi yang tidak ber-KTP disini, “.
“Saya berjanji kepada kalian semua, siapa yang menjadi pemimpin akan datang itu tentu menjadi beban, untuk itu paslon Elang-Rahim melihat ini adalah sebuah kewajiban dimasa akan datang, kita tidak boleh membiarkan, karena ini tantangan masyarakat Halteng, ” tegasnya.
Pemimpin atau bupati akan datang lanjut Elang, harus melihat fenomena terkait berbagai peristiwa kekerasan yang kerap terjadi di daerah lingkar tambang.
Mulai dari perkelahian, kerawanan akses-akses jalan yang tidak menguntungkan, biaya hidup tinggi.
Oleh karena itu, ini menjadi perhatian. Bayangkan penduduk halteng itu 70 ribu dan hari ini yang datang dari luar kurang lebih ke halmahera tengah hampir 70 ribu.
“Maka ini tantangan saudara-saudara sekalian, ada yang sudah bekerja, dan ada yang menunggu panggilan, dari perusahaan, kemungkinan lebih banyak antri dari pada yang bekerja, ” sebutnya.
Kondisi jalan tabalik yang kerap menelan korban jiwa khususnya pekerja tambang juga tak luput dari perhatian Elang- Rahim dengan melakukan perbaikan untuk menghindari kecelakaan terutama pengendara roda dua.
” Jadi ini juga sudah dilakukan dan dipikirkan oleh Elang-Rahim pada tahun 2019, hanya saja pada saat itu terjadi Covid-19, sehingga tidak dilanjutkan, Insya Allah kedepan Elang-Rahim melanjutkan untuk menuntaskan agenda jalan itu, “.
“Sehingga keselamatan pekerja dan masyarakat Halteng bisa dapat kita selamatkan, ” imbuhnya.
Elang– Rahim juga menegaskan akan mengawal semua pembangunan di wilayah lingkar tambang yang belum dapat diselesaikan, sampai saat ini, seperti jalan, drainase , dan sungai Lukulamo yang menjadi kerawanan banjir.
““Karena tambang di Halteng ini dengan nilai investasi kurang lebih, untuk saat ini sekira Rp100 triliun, kita akan berkoordinasi dengan PT. IWIP untuk menuntaskan semua pembangunan di wilayah tambang ini sampai selesai, karena ini juga untuk kesejahteraan pekerja, seperti kesehatan dan keselamatan kerja, ” jelasnya.
Elang juga memastikan akan mengupayakan kehadiran kapal pelni untuk berlabuh di dermaga Weda, dimana kehadiran kapal pelni ini juga tentunya sangat dibutuhkan untuk mempermudah para pekerja tambang ketika akan mudik.
” Saya minta perwakilan dari seluruh komunitas atau asosiasi yang ada ini mendatangi kami untuk mengingatkan kapal pelni, karena itu wajib berada di dermaga weda, ini bukan soal janji, tapi ini menjadi kenyataan kebutuhan, “tukasnya.
“Karena ini menjadi kebutuhan bukan tuntutan, dan apabila negara tidak melihat kebutuhan, maka negara telah ingkar janji dari pada kebutuhan ini, oleh karena itu salah satu yang harus kita agendakan untuk kita tuntaskan, triwulan pertama setelah kita dilantik kita akan bertemu dengan perusahaan pelni dan menyurat ke pemerintah pusat segera hadirkan kapal pelni di Weda,” pungkas Elang. ***
Editor : Armand
Penulis : Saha Buamona
Komentar