Klikfakta. id, TERNATE — Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara dibawah kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate, M. Tauhid Soleman- Nasri Abubakar dalam program 100 hari kerja, salah satunyaembangun gedung kantor Polres Ternate.
Keduanya terlihat lebih mengutamakan membangun gedung polres ternate dengan anggaran fantastis ketimbang kepentingan masyarakat.
Data yang diperoleh Klikfakta.id dari laman Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Kota Ternate, tercatat satu item pekerjaan yang dilelang yakni lanjutan pembangunan sarana penunjang kantor polres ternate.
Tertulis di laman LPSE Kota Ternate Pembangunan tersebut dengan anggaran Rp 4.500.000.000.00 (Empat miliar lima ratus juta rupiah) tanggal 17 Maret 2025.
Paket miliaran rupiah tersebut bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2025 yang melekat di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Ternate.
Proyek itu terpantau dalam laman LPSE terlihat masih dalam tahap pelelangan yang diikuti oleh 38 peserta untuk tender.
Sementara itu item pembangunan seperti pemeliharaan jalan di Kecamatan Pulau Moti dan Hiri, dan hunian tetap warga terdampak banjir Rua serta sejumlah infrastruktur lainnya belum masuk dalam pelelangan.
Dalam catatan pekerjaan, proyek lanjutan lembaga vertikal tersebut diperuntukan untuk Kantor Reserse Kriminal (Reskrim) Polres Ternate dengan luas 655 meter kubik yang berlokasi di Kelurahan Takoma, Kecamatan Ternate Tengah.
Selain itu, uraian pekerjaan yang mecakup mulai dari persiapan, tanah pondasi, struktur, pasangan dan lantai, besi alumunium, plafon, sanitasi, listrik, finising, fasade, terali besi hingga atap.
Dari item pekerjaan yang disebutkan itu menelan anggaran sebesar Rp 4,5 miliar.
Pemkot ternate sebelumnya mengucurkan dana Rp4 miliar melalui APBD Tahun 2022 untuk pembangunan kantor polres ternate.
Bahkan berlanjut pada tahun 2023 dengan nilai tender sebesar Rp6 miliar.
Tak hanya itu, proyek pembangunan sarana prasarana Polres Ternate itu pada tahun 2024 kembali dianggarkan melalui APBD Kota Ternate Sebesar Rp 2,800 miliar, kemudian dilanjutkan tahun dengan nilai fantastis ditengah efesiensi anggaran.
Pembangunan sarana prasarana lembaga vertikal tersebut dalam empat tahun berturut meski tidak memiliki urgensi.
Padahal banyak kepentingan publik yang belum terealisasi seperti pelabuhan Hiri, proyek pemeliharaan jalan Jati-Kalumata dan sejumlah pekerjaan lainnya. ***
Editor : Redaksi
Pewarta : Saha Buamona