Klikfakta.id, TERNATE– Kapolda Maluku Utara, Irjen Pol Midi Siswoko. angkat bicara, menanggapi dugaan perselingkuhan Wakapolres Pulau Taliabu Kompol Sirajuddin dan oknum kader Partai Golkar Agriati Yulin Mus.
Pasalnya beredar percakapan pasangan bukan suami istri itu di media sosial setelah diunggah melalui akun pribadi oleh anak tunggal perwira menengah itu.
Kapolda menegaskan bahwa, anggota polisi siapapun yang melakukan pelanggaran akan ditindaklanjuti untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Kapolda memastika telah menginstruksikan Bidang Profesi dan Pengamanan (Bid-Propam) mendalami masalah tersebut.
“Kita akan tindak tegas semua pelanggaran, saat ini yang bersangkutan kita akan periksa, karena sudah saya perintahkan Propam untuk lidik dan periksa Wakapolres,” tegas Midi pada Senin 24 Februari 2025.
Untuk di pecat atau tidak Wakapolres Pulau Taliabu, Midi menyebut belum bisa memastikan.
Karena semua harus melalui pemeriksaan dari Propam berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta atas perbuatan yang telah dilakukan.
“Pecat dan tidak itu dari hasil sidang. Kapolda nggak bisa intervensi persidangan, karena semua tergantung hasil dari penemuan fakta oleh perangkat sidangnya,” ujarnya.
Sebelumnya percakapan mesra yang diduga antara Ketua Komisi II DPRD Malut Agriati Yulin Mus dan oknum Wakapolres Pulau Taliabu Kompol Sirajuddin beredar luas di media sosial.
Pasalnya, isian obrolan tersebut membahas selayaknya seperti pasangan suami istri sehingga sangat akrab obrolannya.
Dari postingan tersebut para Warganet dengan akun @Diny Apriliani menyebut sudah lama mengetahui perselingkuhan yang melibatkan ayahnya dan anggota DPRD Maluku Utara dapil Kabupaten Pulau Taliabu dan Sula itu.
Hanya saja, tidak mempublikasikan perbuatan mereka.
“Selama ini saya sebagai anak hanya bisa diam dan baru berani speak up terkait kasus perselingkuhan bapak saya dan anggota DPRD yang bernama Agriati Yulin Mus atau yang sering disebut Yulin Mus,” katanya seperti dikutip pada Minggu 23 Februari 2025.
Untuk diketahui, postingan di platform facebook itu sekira 6 jam lalu dan sudah dibagikan sebanyak 34 kali dan 67 komentar.
Selain caption, pemilik akun juga mengunggah dua rekaman suara, dua gambar hasil tangkapan layar dan satu video.
Yulin Mus merupakan anggota DPRD Maluku Utara dapil 5 peraih suara terbanyak ketika pemilihan umum (pemilu) pada 14 Februari 2024 yang diusung oleh partai Golkar.
Rekaman suara percakapan keduanya yang berdurasi 0,56 detik melalui via telpon sululer.
“Aku mandi. Ini baru pulang jadi aku mau mandi,” kata perempuan di dalam rekaman suara yang diduga adalah Yulin Mus tersebut.
“Astaga, sudah jam berapa ini. Sudah mau sore ini,” balas oknum polisi. “Ini di mana? di kamar atau di teras belakang?” lanjut si polisi. “Di kamar mandi, sudah buka baju, angkat telepon tidak pakai baju,” balas Yulin “Uuuhii, siang-siang begini baru bikin begitu selesai,” ujar polisi.
“Mau ka.. Udah ya, orang nggak pakai baju,” balasnya. “Iya ka..”
Sementara rekaman suara dengan durasi 1,15 menit
“Kan pulang kantor,” kata Yulin, “Saya harus hadir, nanti disalahin Kapolres,” “Pulang kantor,” ucap Yulin “Iya, Kapolres nggak ada. Hari Sabtu itu masih masuk kantor.”
“Biar malam Minggu bisa sama aku di sini,” bujuk Y. “Iya, pulang kantor.”
“Nanti lihat sikonnya ya. Jangan sampai ada kegiatan-kegiatan kampanye.
Itu yang dikhawatirkan jangan sampai begitu sudah kita jalan ternyata ada kegiatan kampanye yang memerlukan saya harus hadir,” jelas oknum polisi.
“Berarti bajunya nggak jadi dikirim ya? tambahnya. “Iya, nanti abang ke sini nanti sekalian bawain,” balas Yulin.
Sementara Video yang berdurasi 0.35 Detik
Dalam video memperlihatkan suasana malam hari di kebun durian milik warga.
Ada sejumlah orang yang duduk di rumah kebun itu. “Malam ini aku lagi makan durian.
Malam-malam berburu akhirnya dapat juga,” kata Yulin Mus.
‘Nikmati’ Jalan Becek, Pemda Diminta Menilik.
Yulin Mus mamakai baju lengan panjang dibalut jilbab berwarna kuning sedang memvideokan aktivitas mereka.
Berada tak jauh nampak terparkir satu mobil berwarna hitam dengan tulisan polisi di bodi sampingnya.
Ada juga seorang lelaki berkulit sawo menggunakan baju lengan pendek hitam dan celana jeans panjang sedang menyantap durian dalam posisi berdiri di depannya. “Sukses ya bang,” lanjut Yulin.
Sementara itu, tangkapan layar di link goodkind di dalam postingan terpampang nama profil Agriati Yulin Mus, S.Ked. Kemudian ada tulisan ‘peningkatan program pembangunan yang keberpihakan pada perempuan‘.
Situs ini berisi profil para calon pada kontestasi Pilkada maupun Pemilu.
Hasil screenshot akun TikTok Yulin Mus dengan mamakai nama Yulin Nisa.
Yulin yang sedang malakukan live tersebut dikomentari satu netizen bernama @Dinyaprilianii.
“Takut banget sekarang ada dewan yang ngerebut bapak saya,” katanya. redaksi: ditulis sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Selain itu anak Wakapolres Pulau Taliabu, Kompol Sirajuddin, bernama Diny Apriliani Eka Putri mengirimkan surat terbuka kepada Ketua Umum DPP Partai Golkar Bahlil Lahadalia buntut dugaan perselingkuhan ayahnya dengan Agriati Yulin Mus.
Postingan di platform instagram (IG) tersebut melalui akun @dinyaprilianii menuliskan caption ‘tolong bantu saya agar pesan ini sampai ke bapak menteri Bahlil Lahadalia. Mohon dengan sangat bantuannya, saya tidak akan berhenti berjuang untuk mama saya’.
Unggahannya kini mendapatkan sebanyak 645 like, 168 komentar dan 231 dibagikan.
Tulisan itu sudah dibuat berbentuk 16 gambar dalam tampilan slide, dengan gambar pembuka adalah lukisan abstrak seorang anak kecil sedang duduk sambil menundukan kepalanya.
Diny Apriliani membongkar dugaan perselingkuhan keduanya.
Diny mengaku memiliki banyak bukti dari mulai percakapan dalam aplikasi tukar pesan hingga rekaman suara.
Bahkan, tidak akan menyerah berjuang untuk kebenaran yang diyakininya, meskipun risikonya sangat besar.
Berikut Isi Surat Terbuka Diny Apriliani
Assalamualaikum..Wr..Wb
Yth, Ketua Umum Partai Golongan Karya, Menteri ESDM, Bapak Bahlil Lahadalia.
Perkenalkan saya Diny Apriliani Eka Putri. Anak tunggal dari Wakapolres Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara, surat ini saya buat secara sadar tanpa ada paksaan dari siapapun, termasuk ibu saya sendiri.
Ibu saya sudah berulang kali minta saya take down postingan saya sebelumnya. Tapi saya dengan penuh keyakinan akan memperjuangkan hal ini hingga tuntas.
Mereka bilang saya “gila”. (sang pelakor dan bahkan ayah kandung saya sendiri). Oleh karena itu, akan saya buktikan bahwa saya memang “benar-benar gila”.
Ini semua saya lakukan, semata-mata hanya untuk membela Ibu Kandung saya, yang berulang-ulang kali sudah terzalimi. Saya bukan anak kecil lagi.
Saya berhak membuat keputusan, dan bertanggung jawab atas keputusan tersebut.
Apapun konsekuensinya saya siap menerima dan jalani sesuai dengan hukum yang berlaku.
Saya percaya. Bahwa, nurani Pak Menteri sangat mencintai orang-orang kecil dan lemah seperti saya dan mama saya.
Saat ini saya sudah “diancam” oleh “sang pelakor” dan ayah kandung saya. Bahwa saya akan dilaporkan ke Mabes Polri, karena telah melakukan “pencemaran nama baik”.
Menurut mereka saya sudah melanggar undang-undang ITE.
Lucu yaa… Padahal hanya sekelas anak Mahasiswa semester 8. Diancam mau dilapor ke Mabes. Dalam hati saya, mungkin saya “seperkasa Sambo” hingga harus dilapor ke Mabes.
Tahukah Pak Menteri?
Saya tidak takut dengan ancaman mereka. Sama sekali tidak takut. Kalaupun akhirnya saya dipenjara, saya akan sangat bangga, karena dipenjara akibat membela ibu kandung saya sendiri.
Saya yakin bahwa putri bapak menteri juga tidak akan tinggal diam jika berada pada posisi saya saat ini. Itu semua karena cinta seorang anak kepada Ibu.
Apapun akan dilakukan untuk membela kehormatan seorang ibu.
Saya ingin melaporkan oknum kader dari partai bapak Menteri, atas nama Agriati Yulin Mus S.ked, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Komisi II DPRD Provinsi Maluku Utara dari Fraksi Partai Golongan Karya.
Bapak Menteri… Tentu nama tersebut tidak asing bukan?
Kekuatan yang sangat besar yang menjadi lawan saya yang notabene bukan siapa-siapa. Hanya seorang mahasiswa semester 8, tapi berani speak up di media menuntut keadilan atas ibunya yang terzalimi.
Bapak Menteri pasti tahu, betapa superpower nya “marga” tersebut di Provinsi Maluku Utara kan.
Saya tidak gentar. Saya sangat percaya diri. Mereka mungkin punya “backup” di bumi yang fana ini.
Saya tegaskan bahwa “back apan” saya adalah yang maha besar, pemilik langit dan bumi ini. Allah akan tolong saya dan ibu saya.
Allah yang akan gerakan hati hambanya untuk menolong saya menyelesaikan masalah ini, termasuk menggerakkan hati Pak Menteri hingga pesan ini sampai dan dibaca.
Pak Menteri…
Saya sudah sangat depresi. Bahkan berkali-kali saya harus ke psikiater karena masalah keluarga ini.
Puncaknya adalah beberapa hari lalu, ketika ayah saya mengunjungi saya di tempat saya kuliah (Jogja).
Ketika kami sedang makan siang “sang pelakor” dengan beraninya menelpon video call by WA. Otomatis semua percakapan mereka saya dengarkan. Bahkan saya sempat merekam nya.
Ayah saya sudah tidak menyayangi saya lagi. Ayah saya bilang “saya gila”. Ayah saya lebih membela pelakor itu daripada anak kandungnya sendiri.
Bukti-bukti ini adalah bukti dari maha besar-Nya Allah. Bahwa bangkai busuk yang engkau sembunyikan akan tercium juga kelak.
Kami tidak mencari-cari. Allah yang menunjukkan dengan jalan-Nya sendiri.
Contoh rekaman percakapan telepon itu yang sudah saya posting sebelumnya. Sang pelakor dengan bangga merekamnya sendiri, kemudian di share ke ayah saya.
Akhirnya terbuka semuanya “kisah asmara tersembunyi” ini.
Pak Menteri…
Mereka berdua pasti akan membela diri. Pasti akan mengelak. Pasti akan berbohong.
Betapa cintanya mereka dengan jabatan mereka saat ini. Betapa takut kehilangan jabatan yang sudah susah payah mereka dapatkan.
Tapi sepertinya, selagi HP mereka tidak ada “instruksi” untuk direndam, tentu jejak digitalnya akan selalu ada.
Bahkan “mungkin” lebih parah akan ditemukan. Dilihat dari betapa vulgarnya verbal by telepon rekaman yang sudah ditemukan itu.
Apakah pantas anggota dewan yang terhormat dari partai besar melakukan hal yang “menjijikan” itu, ketika berkomunikasi dengan lawan jenisnya? Tentu tidak.
Mau mengelak, mau membela diri, silakan. Biar alam yang akan menjawab mana yang benar dan yang salah.
Saya mohon Pak Menteri.
Bantu saya dan ibu saya. kembalikan ayah saya “yang sebenarnya”.
Bukan seorang polisi lagi. Tapi figur ayah yang benar-benar “mengayomi dan melindungi”.
Bukan yang “menindas dan menyakiti”. Tolong sampaikan ini ke bapak Kapolri agar ayah saya dipecat saja.
Saya sangat yakin bahwa saya dan ibu saya akan sangat menerima ayah saya yang bukan siapa-siapa. Bukan polisi. Tapi selalu ada. Selalu hadir dan selalu melindungi kami berdua.
Kami lebih memilih ayah kami bukan sebagai siapa-siapa daripada harus seperti yang kami alami sekarang ini. Tapi apakah ayah masih mau menerima kami?
Dan teruntuk “sang pelakor”, walaupun berasal dari “dinasti” pemiliki partai Golkar Maluku Utara.
Tolong jangan dibela Pak. Oknum seperti ini yang menjadi “kanker” merusak partai yang bapak bangun ini.
Kami mengharapkan tindakan tegas dari DPP. Karena untuk berharap ada tindakan tegas dari DPD Maluku Utara sangat tidak mungkin Pak. Karena oknum ini “adik kakak” dengan Ketua DPD.
Tolong tindak setegas-tegasnya Pak, kami mohon…
Berikan kami keadilan. Semoga Allah menggerakkan hati bapak menteri agar mau membantu kami.
Saya berjanji kepada diri saya. Bahwa saya tidak akan berhenti sampai keadilan itu benar-benar ditegakkan.
Jika surat terbuka ini tidak sampai kepada bapak, besok saya terpaksa meninggalkan kuliah saya untuk “berdemo” sendirian di depan kantor bapak sampai bapak mau mendengarkan saya.
Sekian dari saya.
Harapan sangat besar, semoga Allah yang maha besar menggerakan hari bapak menteri untuk membantu kami.
Salam hormat dari kami. Wassalam.
Hingga saat ini awak media sedang berupaya konfirmasi Ketua DPD I Partai Golkar Maluku Utara Alien Mus untuk permintaan wawancara dan pertanyaan yang dikirmkan ke nomornya tidak mendapatkan jawaban hingga berita ini ditayang. ***
Editor : Redaksi
Pewarta : Saha Buamona