Klikfakta. Id, HALSEL– Perayaan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia( HUT RI) ke-79 tahun 2024 di Kecamatan Kayoa Utara, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara, tercoreng oleh ulah Camat Sahrul U. Krois.

Pasalnya, guna memeriahkan HUT RI, malah dibebankan kepada para kades serta pejabat kecamatan diantaranya Kepala KUA, Kepsek serta Kepala Puskesmas sebesar Rp1,5 juta. Sementara kepsek Rp500 ribu.

Nominal pungli yang telah menyasar kepada sejumlah pejabat diinstansi tingkat kecamatan itu buat geleng kepala. Karena dari jumlah iuran yang terkumpul mencapai puluhan juta.

Padahal setiap pelaksanaan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) RI mendapat anggaran Rp 20 -30 juta setiap kecamatan.

Informasi yang dihimpun Klikfakta.id Camat Kayoa Utara awalnya meminta setiap kepala sekolah membayar iuran sebesar Rp 1 Juta.

Namun, nominal itu tidak terpenuhi karena tak sanggup, sehingga diturunkan Rp500 ribu.

“Awalnya itu Dia (Camat) minta kami satu juta untuk setiap kepsek, namun karena nominal itu kami keberatan,  jadi diturunkan lima ratus ribu”, kata salah satu Kepsek yang meminta ke awak media melindungi namanya, Kamis 15 Agustus 2024.

Ia mengaku, permintaan yang seperti  itu  sudah menjadi budaya setiap tahunan.

Karena selalu dipajaki ketika perayaan HUT RI. Ia juga mengaku bahwa iuran itu diminta dengan menjadikan untuk kebutuhan persiapan upacara HUT RI di kecamatan Kayoa Utara pada 17 Agustus besok.

“Kalau Kades dimintai bayar satu juta lima ratus, karena anggarannya besar, Kapus dan KUA mungkin besarannya juga sama. Kalau kami Kepsek tetap menolak bayar sejuta karena pastinya pakai uang pribadi”, pungkasnya.

Bahkan sejumlah warga mengeluhkan kebijakan Camat Kayoa Utara Sahrul, yang dianggap semena-mena, karena untuk membawa kelompok lomba dari kecamatan lain. Padahal kecamatan yang dipimpinnya juga banyak warga ingin berpartisipasi.

“Ada sejumlah warga dari kecamatan lain, dibawa  Camat untuk mengikuti lomba, bahkan mobil yang ditumpangi tiba-tiba rusak, katanya dana untuk perbaiki oleh camat menggunakan anggaran upacara dan itu dibayar oleh bendahara”, kata salah satu peserta lomba gerak jalan berinisial WS.

WS bahkan menyesalkan sikap Camat karena meminta kelompoknya untuk tidak mengikuti lomba gerak jalan. Penghentian itu sebagai alasan agar mereka fokus memasak untuk peserta pada saat gelaran upacara.

“Kami diminta memasak nanti dibayar, sampai kami bersedia tidak mengikuti lomba padahal sudah lama latihan. Tapi tiba-tiba kami dikabari, katanya soal konsumsi nanti dipesan melalui jasa ketringan. Cara ini supaya ambil untung lebih besar”, ungkapnya.

Sementara, Camat Kayoa Utara Sahrul .U Korois ketika dikonfirmasi terkait hal tersebut mengakui bahwa iuran yang diminta adalah kesepakatan bersama sehingga tidak ada lagi persoalan serius.

“Sebaiknya datang dikantor saja, agar kita bicarakan baik-baik karena hal ini melalui musyawarah”, ujar Sahrul saat dihubungi via whatsApp pada Kamis 15 Agustus 2024.

Sahrul mengaku tidak tahu anggaran HUT RI di kecamatan Kayoa Utara sehingga tidak bisa menyampaikan detail besarannya yang ditanyakan. Pasalnya, segala bentuk keuangan dikendalikan bendahara kecamatan.

“Karena yang namanya anggaran saya hanya mengeluarkan surat, tapi semua  keuanagan urusan bendahara, Jadi baiknya konfirmasi ke bendahara, karena dia yang kelola”, imbuhnya.

Terpisah bendahara kecamatan kayoa utara Sahrudin Karim bersama Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga atau Dispora saat dihubungi media tidak mengubris.

Sementara Ketua Panitia Perayaan HUT RI Kabupaten Halmahera Selatan Soadri Inggratubun saat konfirmasi juga tidak menggubris yang disinyalir menutup-nutupi informasi anggaran perayaan hari kemerdekaan RI ke-79.

” Saya masih sibuk di lapangan,” singkat Soadri. ***

Editor    :  Armand 

Penulis :  Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *