Klikfakta.id, JAKARTA — Calon Bupati Halmahera Tengah (Halteng) nomor urut 3, Ikram M. Sangadji (IMS) tampil emosi dalam debat publik Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara.

Emosinya IMS lantaran calon Bupati nomor urut 1 Mutiara Al-Yasin dengan spontan menyentil program Rp1 juta dari pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 3 Ikram M. Sangadji dan Ahlan Djumadil (IMSADIL).

Program IMSADIL itu disentil dalam debat publik perdana pada Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Tengah yang berlangsung di Stasiun Kompas TV oleh 3 paslon Bupati dan Wakil Bupati Halteng Rabu 23 Oktober 2024 berjalan sukses, meski sempat memanas.

Debat publik yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Halteng dihadiri 3 paslon Bupati dan Wakil Bupati yakni paslon nomor urut 1, Mutiara Al-Yasin-Salim Kamaluddin (Mustika) paslon nomor urut 2, Edi Langkara-Abd. Rahim Odeyani (ElangRahim) dan paslon nomor 3 Ikram M. Sangadji-Ahlan Djumadil (IMSADIL).

Mantan Istri Wakil Gubernur Maluku Utara dan Bupati Halteng 2 periode itu menyentil program Rp. 1 juta adalah dana kosmetik (Lipstik, shampoo dan bedak Herocin) dari paslon IMSADIL untuk Ibu hamil dan menyusui.

Debat kandidat dengan tema yang dipandu moderator Mysister Tarigan, membahas tentang Transformasi Sumber Daya Manusia, Tata Kelola Pemerintahan dan Kesejahteraan Sosial untuk Halmahera Tengah.

Dari pemaparan visi misi yang di-relay Kompas TV secara live dan disaksikan jutaan pemirsa sekitar dua jam, IMS terlihat nampak dengan emosi ketika merespon pertanyaan dan argumentasi dari kandidat nomor urut 1, Mutiara.

Pasalnya kandidat Bupati perempuan Mutiara tampil energik dan berapi-api, menyampaikan program unggulannya adalah memperjuangkan hak kaum perempuan, pembangunan daerah dan kesejahteraan rakyat jika dirinya dan Salim terpilih sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada 27 November 2024.

Menurut Mutiara program IMSADIL tidak rasional dan tak sangkut pautnya dengan peningkatan kesejahteraan.

Perkataan Mutiara itu IMS lalu merasa terpojok, sehingga keterangannya soal tingkat kemiskinan di Halteng tahun 2024 turun menjadi 10 persen dari tahun 2023 sebesar 11,44 persen juga dibantah Wakil Bupati nomor urut 1, Salim Kamaluddin.

Menurut Salim,  pengakuan IMS soal angka kemiskinan pada tahun 2024 turun menjadi 10 persen adalah tidak benar alias telah berbohong kepada publik Halmahera Tengah.

“Fakta dan data dari BPS adalah 10,77 persen. Bukan 10 persen. Jangan membohongi data,”ungkap mantan Kepala Bappeda Halteng.

Sementara, Calon Bupati Halteng, Edi Langkara, dalam kesempatan tampil dengan rasional dalam penjelasannya terukur, objektif dan faktual.

Menurut Elang soal pengendalian angka kemiskinan daerah mustahil diperoleh jika akselerasi dan konektivitas daerah tidak dibangun.

Semuanya itu harus melewati proses, karena tidak akan mungkin dalam waktu tertentu lantas mengklaim bahwa dialah paling hebat.

“Jika ada disparitas ekonomi, sosial dan pembangunan, mana bisa angka kemiskinan menurun, ” tuturnya.

Maka itulah, pada periode pertama Elang-Rahim mendahulukan konektivitas darat dan laut, bangun tower dan fasilitas perekonomian rakyat,” tegas kandidat Bupati nomor urut 2 Elang. ***

Editor    : Armand

Penulis : Saha Buamona

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *