Klikfakta.id, HALTENG —Memanfaatkan kapasitas sebagai Penjabat (Pj)Bupati Halmahera Tengah (Halteng) Ikram M. Sangadji alias IMS diduga menggurita bisnis ke perusahan tambang nikel di daerah yang dipimpinnya.
Pasalnya, selain bertugas sebagai Pj. Bupati Halteng selama 1,7 tahun, secara diam-diam IMS yang juga sebagai calon Bupati diduga manfaatkan jabatan untuk meraup keuntungan.
IMS sebelumnya juga diterpa berbagai masalah dan isu negatif selama menjabat Pj Bupati Halteng.
Mulai dari dugaan renegosiasi pajak restoran vendor IWIP yang merugikan daerah sekira Rp60 miliar per tahun, pencabutan Surat Keputusan (SK) pengembangan geopark Gua Boki Maruru di Sagea.
Namun kali muncul lagi jaringan bisnis logistik ke perusahaan tambang nickel PT. IWIP.
Berdasarkan informasi yang diperoleh dari berbagai sumber menyebutkan, kehadiran IMS di negeri Fagogoru itu tidak hanya bertugas sebagai Pj. Bupati Halteng saja. Akan tetapi juga menyelam sambil minum air.
Jabatan strategis yang diembannya dinilai dimanfaatkan mengumpulkan pundi. Bisnisnya diduga menggurita hingga ke PT. IWIP dengan modus terbilang rapi.
Untuk menyamarkan keterlibatan dirinya, IMS kemudian berkolaborasi dan “main mata” dengan pemilik perusahaan gabungan IRAMA Group Zulkifli Alting, anggota DPRD Halteng.
Irama group adalah mitra perusahaan IWIP penyuplai logistik, seperti sayur mayur, ikan dan daging.
Anehnya lagi, seluruh barang keperluan perusahaan itu, umumnya dipasok dari luar Halteng, sehingga melemahkan perekonomian daerah, terutama para petani dan nelayan lokal.
Padahal yang diketahui para petani dan nelayan lokal seharusnya juga mendapatkan akses ke pasar untuk menopang kesejahteraan mereka, dengan pola bisnis yang dijalankan Irama group.
Otomatis menghalangi peluang petani dan nelayan lokal meraup keuntungan lebih.
Anehnya lagi, IMS saat itu juga selaku pemegang kebijakan di halteng terkesan menutup mata, dan tidak mengintervensinya.
Menurut Nuryadin Ahmad mantan anggota DPRD Halteng, terdapat indikasi bahwa Ikram terlibat dalam bisnis pasokan bahan pangan untuk perusahaan IWIP, melalui perusahaan gabungan yang berakronim Irama Group.
“Kemudian penelusuran di lapangan telah ditemukan ada indikasi bahwa perusahaan milik Zulkifli Alting (anggota DPRD aktif di Halteng) diduga berkolaborasi dengan IMS (mantan Pj) Halteng,” ujar politisi PDIP, Nuryadin Ahmad.
Zulkifli Alting ketika dikonfirmasi membantah jika IMS memiliki saham di Irama group.
keberadaan perusahaan Irama Group menurut Zulkifli juga sebelum IMS menjabat sebagai Pj Bupati Halteng.
” Jadi kalau yang dimaksud sahamnya dimana? foto Pak Ikram di mobil ya, mendingan cari tau yang punya saham, itu lebih menarik,” ungkap Zulkifli via whatsApp.
Ia menambahkan, foto IMS sengaja dipasang di boks kendaraan sebagai bentuk penghargaan perusahaan terhadap IMS sebagai Pj. Bupati Halteng.
Penempelan gambar bupati atau wali kota seperti ini, kata anggota DPRD Halteng dari partai Hanura ini, juga berlaku di kota-kota lain.
“Kalau saya suruh tempel, apakah itu dilarang ya?,” tanya Kifli.
Dugaan kepemilikan saham IMS di Irama Group berhembus kuat setelah Ikram dan Zulkifli pada tahun 2023 lalu berkunjung ke negara China dan sempat mendapat sorotan tajam dari Ketua Bidang Riset dan Pengembangan Literasi Mahasiswa Pasca Sarjana Halteng Jabodetabek, Faisal.
Faisal juga mempertanyakan, apakah langkah-langkah ini sudah ditempuh bersama lembaga DPRD, tiba-tiba ada pelawatan ke China.
Dari sini juga patut dicurigai dan dugaan bahwa kerjasama ini adalah bagian dari membawa kepentingan nelayan di halmahera tengah ataukah bagian dari menguatkan kartel bisnis personal,
“Bisa saja, diduga, ada kaitannya dengan aktifitas bisnis Pj Bupati dengan mitranya, salah satu anggota DPRD inisial Z.A yang sebelumnya telah menggunakan Cold Storage milik pemda maupun mobil distributor miliknya yang terdapat logo dan foto Pj. Bupati,” kata Faisal, dikutip dari media koranmalut.co.id.***
Editor : Armand
Penulis : Saha Buamona