Klikfakta.id, HALTENG — Edi Langkara, mantan Bupati Kabupaten Halmahera Tengah, Maluku Utara, pada Periode 2017-2022, yang sukses membangun Halmahera Tengah (Halteng) terutama sektor pertanian bersama Wakilnya, Abdurrahim Odeyani.
Di era kepemimpinannya, Elang–Rahim dengan membawa Misi “Halmahera Tengah Maju, Sejahtera Berlandaskan Falsafah Fagogoru” yang kini akan dilanjutkan kembali di tahun 2024.
Karena pada waktu itu masih menjadi Bupati, Elang sapaan akrab Edi Langkara berkomitmen untuk memenuhi kewajiban-kewajiban secara konstitusional. Sebagai pemimpin dengan sejumlah cita-cita besar untuk memperbaiki hajat hidup negeri Fagogoru Halteng.
Tentunya, lima tahun rasanya belum cukup waktu untuk melakukan sebuah transformasi besar di daerah Halteng.
Di masa kepemimpinannya bersama Abdurrahim Odeyani, ada sejumlah program yang telah dilakukan dengan selesai terutama pada sektor pertanian.
Sektor pertanian, Elang-Rahim dapat mengembangkan Potensi Sumber Daya Alam (SDA) dan menciptakan Iklim Investasi diseluruh program dan kebijakan strategis daerah diarahkan pada penguatan sektor ekonomi yang strategis meliputi, sektor pertanian dengan sejumlah program unggulan diantaranya optimalisasi lahan di tiga kawasan sentra produksi prioritas pada tanaman padi dan hortikultura.
Dengan anggaran sebesar Rp 33.498.130.826 itu diperuntukkan untuk penyediaan infrastruktur dan pendukung pertanian.
Dalam rangka penguatan dampak ekonomi Covid-19 penanggulangan pemerintah daerah telah menetapkan program Optimasi Lahan di kawasan sentra produksi Wairoro seluas 217,75 Ha dengan total produksi/panen Padi sebanyak 590,9 ton dalam sekali panen.
Atas komunikasi intensif itu dengan Kementerian Pertanian Republik Indonesia Sentra Produksi Pertanian Transmigrasi Waleh telah memperoleh bantuan optimalisasi lahan seluas 16,5 ha dengan total produksi atau panen 52,5 ton.
Sejak tahun 2018 sampai pada 2022, pemanfaatan Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk dibidang pertanian sebanyak 121 petani seluruh program optimasi lahan ini sangat diharapkan terus berkelanjutan.
Sehingga produksi pertanian yang ada di Halteng benar-benar memenuhi kebutuhan pangan masyarakat daerah ini. Bahkan pada bulan Desember itu, kembali melakukan panen padi di kawasan sentra produksi Wairoro dan Waleh seluas 53,5 hektar.
Kemudian pada sektor Perkebunan, Pemerintah Republik Indonesia telah menetapkan Pala di Patani sebagai varietas nasional melalui Keputusan Menteri Pertanian Nomor 47/KPTS/KB/010/3/2020 tanggal 31 Maret 2020 dan kemudahan transportasi tol masyarakat laut, produksi perkebunan Halmahera Tengah dapat dipasarkan dengan mudah.
Elang memastikan kedepannya, program berkelanjutan pada sektor tanaman pangan dan hortikultura di 5 tahun kedepan adalah diprioritaskan untuk ekonomi rakyat dan UMKM.
“Karena 5 tahun sebelumnya itu kami fokus infrastruktur dan Alhamdulillah sudah mencapai 90 persen diseluruh jalan penghubung desa ke kecamatan telah terakses, maka kini ini gilirannya mendorong sektor riil pertanian dan perkebunan, perikanan dan kelautan, UMKM, serta sektor jasa dalam kota weda,”ujar Elang kepada Klikfakta.id pada Kamis 30 Mei 2024.
Bagi Elang, sektor jasa dalam kota ke depan harus menjadi primadona, dan peningkatan kapasitas usaha kepada pelaku ekonomi di Kota Weda harus ditingkatkan dan beri akses pinjaman lunak (Kredit tanpa Bunga) semua pelaku, UMKM diseluruh desa yang ada di Kabupaten Halmahera Tengah.
“Kedepan kita harus siapkan dana Penyertaan modal usaha Rp. 100 Miliar. Karena Dalam pandangan kami jika ekonomi tumbuh, pelaku ekonomi sehat, maka harus perlu intervensi dari pemerintah daerah,” pungkasnya.***
Editor : Armand
Penulis : Saha Buamona
Komentar