Klikfakta. id, HALUT– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, sepanjang tahun 2023 hanya 0,92 persen.
Angka tersebut tergolong rendah jika dibandingkan dengan capaian tahun 2022 sebesar 3,74 persen.
Kepala BPS Halmahera Utara, Arifin menjelaskan, secara harga PDRB di Halut adalah Rp 6,7 triliun pertahun.
Angka ini dibilang naik jika dibangkan dengan tahun 2022 yaitu 6,5 triliun.
Namun hal ini, cenderung melambat kalau bisa dikatakan gairah ekonomi di Halut hanya sedikit.
Menurutnya, ada empat sektor yang berkontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) halut.
Yakni sektor pertambangan, konstruksi, perdagangan besar dan eceran serta administrasi pemerintah.
Dari ke empat sektor yang mempengaruhi melambannya pertumbuhan ekonomi di halut saat ini ialah sektor konstruksi berada di angka mines 3,85 persen disusul sektor pertambangan mines 2,95 persen.
“Ketika dua sektor ini begejolak, maka berpengaruh besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Halut secara total dan itu yang menjadi sorotan utama,” beber Arifin, Sabtu (02/11/2024).
Meski demikian, secara total, sektor pertambangan merupakan sektor yang berkontribusi terhadap PDRB Halut yaitu 30,37 persen.
Sementara untuk sektor konstruksi, data laporan Dinas Pekerjaan Umum (PU) Halut melalui APBD 2023 mengalami penurunan hanya hanya saja sektor ini berkontribusi 6,76 persen terhadap PDRB namun pertumbuhannya mines.
Sementara di sektor pertanian, masih relatif stabil.
” Paket pengadaan konstruksi yang di laporkan oleh Dinas PU juga mengalami penurunan ini juga perpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Halut,” tambah Arifin
Selain itu dari sisi produksi kata dia, pertumbuhan tertinggi terjadi pada lapangan pengadaan listrik dan gas yaitu mencapai 9,10 persen sementara sisi pengeluaran, pertumbuhan tertinggi pada pengeluaran konsumsi lembaga non profit rumah tangga (PK-LNPRT) sebesar 5,77 persen. ***
Editor : Samuel Latumanase
Penulis : Samuel Latumanase
Komentar