Klikfakta.id, HALSEL– Seorang wartawan Online berinisial Sugandi, diduga dianiaya oleh 2 oknum anggota Angkatan Laut (AL) di Pos penjagaan Pelabuhan laut Panambuang Kecamatan Bacan Selatan, Kabupten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara.
Korban dihajar anggota TNI AL karena tidak menerima dengan adanya satu pemberitaan mengenai puluhan ribu KL BBM diduga milik Ditpolairud Polda Malut yang ditahan AL di Halsel.
Peristiwa penganiayaan ini terjadi pada Kamis 28 Maret 2024 sekira pukul 02.00 WIT siang tadi di Pos jaga Pelabuhan Panambuang.
“Tadi sekitar Jam 12 siang saya dapat jemput dengan 2 oknum anggota (TNI AL) menggunakan mobil bawa saya ke pos Angkatan Laut di Panambuang. Dan sekira Jam 2 di Pos itu terjadilah Penganiayaan,” ujar Sugandi.
Sugandi juga mengungkapkan bahwa dirinya dianiaya oleh ke 2 Oknum anggota TNI AL itu, lantaran merasa tidak puas dengan pemberitaan wartawan.
“Penganiayaan yang mereka lakukan dengan alasan bahwa ada berita yang naik awal itu tanpa konfirmasi. Namun dalam hal ini,” ucapnya.
“Padahal, kami pernah konfirmasi dan itu kami ada 3 orang wartawan. Dan hasil rekaman juga ada di 2 teman wartawan lainnya,” ungkapnya.
“Bahkan berita yang naikkan juga ada hasil konfirmasinya ada sampai sekarang,” akunya.
Namun, lanjut Sugandi, menurut 2 oknum Anggota TNI AL itu, bahwa hasil konfirmasi bukan untuk dijadikan pemberitaan, karena terkecuali hasil wawancara.
“Mereka dengan alasan itulah, merasa tidak puas, sehingga mengambil langkah pukul saya,” tandasnya.
Pukulan paling banyak, kata Sugandi ditendang di bagian Kepala hingga telinga keluar darah dan 2 gigi patah, bahkan Ia mengaku 2 tangannya juga dipukul.
“Terus di bagian belakang saya juga ditendang dan dipukul menggunakan Selang hingga luka-luka,” terangnya.
Ia juga mengaku, telah dilakukan visum di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Marabose Labuha untuk dijadikan bukti bahwa dirinya benar dianiaya.
Terkait dengan dugaan Penganiayaan yang dilakukan oleh sejumlah oknum anggota TNI AL tersebut, oleh korban memastikan akan melaporkan peristiwa yang dialaminya tersebut ke Polisi Militer (POM) TNI AL di Kota Ternate.
Dikutip dari Sidikkasus.co.id, salah satu kapal tengker bermuatan puluhan ribu KL bahan bakar minyak (BBM) diduga milik Ditpolairud Polda Maluku Utara, berhasil di amankan kapal patroli Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Laut (AL).
Diketahui, Kapal SPOB RIMAS arah kelurahan Jambula Ternate, menuju pulau Obi bermuatan puluhan ribu KL BBM diduga milik Ditpolairud Polda Malut, berhasil di amankan AL di perairan wilayah Bacan Timur Halmahera Selatan pada 20 Maret 2024 lalu.
Kapal tersebut bermuatan BBM jenis Dexlite sebanyak 20.400 (dua puluh ribu empat ratus ) KL yang diduga seharusnya digunakan untuk kebutuhan operasional kendaraan patroli milik Ditpolairud Polda Maluku Utara khususnya di kota ternate, dibawah ke Kabupten Hamahera Selatan dugaan untuk diperjual belikan.
Sebagaimana tercatat dalam surat pengantar pengiriman dari Patra Niaga, nomor polisi/nama kapal SH 16740/SHOMEN nomor 34151492. Pembeli dengan nomor kode 956157 Ditpolairud Polda Malut.
Sedangkan pembongkaran dan tujuan BBM tersebut melalui pelabuhan Ternate nomor 868456 Ditpolairud Polda Malut.
Untuk mengetahui hal ini, ABK kapal SPOB RIMAS Mualim 1 atau Cip yakni Marjunu Surarama, kepada wartawan saat dikonfirmasi di pos AL di Desa Pandamboang Halsel, ia mengaku, BBM tersebut di angkut dari pertamina kelurahan Jambula kota Ternate atas perintah pemilik kapal.
” BBM jenis Dexlite sebanyak dua puluh ribu empat ratus ton yang kami angkut dari pertamina Jambula milik Polairud Polda Malut untuk dibawah ke Halsel atas perintah BOS selaku pemilik kapal,” kata Marjunu
Anehnya kata dia semua kruk kapal tidak diberitahu lokasi pembongkaran BBM tersebut yang dibawah ke Halsel.
” Kami semua kru kapal tidak tau BBM jenis Dexlite sebanyak itu mau dibongkar di pelabuhan mana, karena pemilik kapal sebatas sampaikan ketika BBM sudah berada di Halsel barulah kami akan di telfon seseorang sehingga nantinya ada kapal perusahan yang merapat barulah di saring minyaknya dari kapal ke kapal,” tuturnya.
Selain Dexlite yang di angkut terdapat BBM bersubsidi jenis minyak tanah ratusan KL.
” Ada dua jenis BBM yang kami angkut saat itu dari kelurahan Jambula pada tanggal 16 maret 2024, termasuk minyak tanah sebanyak 395 KL di bawah ke Obi Madapolo dan Obi Laiwui,” tandasnya.
Ditanya apakah ada pemeriksaan oleh pihak kementrian perhubungan laut Maluku Utara sebelum kapal SPOB RIMAS bertolak dari Ternate menuju Halsel, Marjanu mengakui adanya pemeriksaan.
Hanya saja semuanya telah diatur sehingga meski terdapat kekurangan dokumen kapal dan perlengkapan lainnya tetapi diperbolehkan berlayar.
Selang waktu disampaikan Letda Laut (PM) Miftahudin bahwa pihaknya melakukan penangkapan dan penahanan terhadap kapal BPOB RIMAS.
” Iya kami melakukan penangkapan terhadap kapal SPOB LIMAS di perairan Bacan Timur sejak tanggal 20 maret 2024. Dibawah ke Pos Angkatan Laut Desa Pandamboang Kec. Bacan Selatan pada hari kamis tanggal 21 maret sampai dengan tanggal 24 maret 2024 untuk pemeriksaan lebih lanjut,” bebernya.
Dalam pemeriksaan terdapat kekurangan dokumen dan perlengkapan berlayar, serta isi kapal terdapat BBM Dexlite milik Ditpolairud Polda Malut sebanyak 20.400 KL,” pungkasnya.
Terpisah, Dirut polairud Polda Malut tidak berada tempat kerjanya saat didatangi Wartawan sehingga menitipkan nomor hp pada Senin 26 Maret 2024 sekira pukul 09:00 Wit, pagi hari.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate, Maluku Utara, yang di datangi wartawan juga tidak berdasarkan di tempat.***
Editor : Armand
Penulis : Saha Buamona
Komentar