Klikfakta.id, HALBAR– Nelayan di desa Sariah, Kecamatan Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Maluku Utara, mengeluhkan sulitnya mengakses bahan bakar minyak bersubsidi untuk melaut.
Bukan hanya kesulitan BBM, sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah masih jauh dari harapan.
Sementara para nelayan di desa Sariah merupakan salah satu desa di halbar dengan penghasilan ikan cukup besar.
Para nelayan pun mengaku, terkadang hasil tangkapan ikan dengan jumlah puluhan ton sering membusuk lantaran tidak tersedianya gudang pendingin atau cold storage di desa mereka.
Hasil tangkapan bahkan sering langsung di jual ke Kota Ternate dan Kota Tidore, sekaligus beli BBM, sebab di Halbar sendiri mereka kadang kesulitan dapat BBM untuk kelancaran aktivitas.
“Kemarin (Senin) saja, ikan hasil tangkapan kami sekitar dua ton lebih membusuk sehingga terpaksa dibuang. Tentu ini sangat merugikan kami, karena pengeluaran tangkap ikan cukup besar sementara pendapatan kecil, bahkan tidak ada sama sekali,” kata sejumlah nelayan Saria, Selasa (28/1/2025).
Menurut para nelayan, mereka sangat berharap adanya TPI sekaligus tersedia APMS sehingga memudahkan untuk dapat BBM dan hasil tangkapan ikan tidak lagi membusuk.
“Kami butuh BBM minimal 20 ton per bulan, baik itu jenis minyak tanah, pertalite dan pertamax. Soalnya, nelayan Desa Saria memiliki sekitar 20 perahu jenis pajeko dan 40 perahu jenis bodi tuna, dan tentu merasa khawatir makin terpuruk jika tidak ada perhatian serius dari pemda Halbar, terutama instansi teknis,” ujar nelayan.
Selain itu lanjut para nelayan, DKP sedianya bekerja sama dengan aparat keamanan untuk tertibkan kapal tangkap ikan dari luar Malut yang sering beraktivitas di perairan halbar sehingga membuat hasil tangkap mereka menurun jauh.
“Masih banyak kapal ikan besar dari Sulawesi beroperasi bebas disini (perairan Halbar), jadi kami juga minta pemda tertibkan,” pintanya.
Mereka juga berharap kehadiran investor dibidang perikanan agar hasil tangkapan langsung diambil dan tak lagi membusuk.
“lebih pas lagi kalau ada ivenstor agar hasil tangkapan ikan langsung diambil, ” tukasnya. ***
Editor : Armand
Penulis : Riko Noho
Komentar