DAERAH Ekonomi TERKINI
Beranda » Blog » APMS dan Pangkalan Mita di Gane Halsel Diduga Jual BBM Bersubsidi Diatas HET

APMS dan Pangkalan Mita di Gane Halsel Diduga Jual BBM Bersubsidi Diatas HET

Klikfakta.id, HALSEL– Dugaan penyalahgunaan penyaluran bahan bakar minyak( BBM) bersubsidi oleh Agen Premium dan Minyak Solar( APMS) yang terletak di Desa Pasipalele, dan pangkalan minyak tanah di desa Awis Kecamatan Gane Barat Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan, Maluku Utara menuai sorotan masyarakat Gane.

Warga mempertanyakan penjualan BBM bersubsidi oleh pihak pengelola APMS yang menjual BBM jenis pertalite, solar, serta non subsidi pertamax, serta sebuah pangkalan minyak tanah diatas harga eceran tertinggi ( HET) yang ditetapkan oleh pemerintah.

Bukan hanya itu, pelayananya juga tidak sesuai Standard Operating Procedure( SOP).

” APMS jual ke masyarakat, pertalite Rp12.000 perliter, ke Desa tetangga Rp13.000, bahkan sampai Rp15.000, ketika diantar langsung ke desa-desa, dan Pertamax Rp17.000 kalau diantar Rp20.000. Sementara minyak tanah di desa Awis kalau dijual keluar harganya sampai Rp12.000, ” ungkap salah satu sumber yang enggan nanya dipublis, Senin(28/1/2025).

Parahnya lagi, stok BBM yang dipasok dari Pertamina Babang, Halmahera Selatan ke APMS Desa Pasipalele puluhan ton itu tidak lama sudah habis, bahkan diduga kuat menimbun.

“Stok BBM yang sering disuplai dengan kendaraan laut terkadang cepat habis, dan itu kami menduga mereka pihak APMS timbun, ” sebutnya.

Pihak APMS dianggap lebih mementingkan untuk menjual kepada pengecer dengan harga seperti itu, menyebabkan mereka para pengecer melakukan penjualan pertalite dan pertamax tembus sampai Rp20.000 perliter

“Ada beberapa pengecer yang sering beli minyak dengan jeriken-jeriken di APMS itu ketika di APMS BBM habis, mereka jual sampai Rp 20.000 perliter,” pungkasnya.

Pihak APMS bernama Anda dan Pemilik pangkalan yang berinisial Nudin ketika dikonfirmasi via pesan WhatsApp, dan telpon terkait dengan hal tersebut enggan menanggapi

Sementara pangkalan minyak tanah yang biasanya mendapat jatah dalam waktu satu bulan sebanyak 5 ton, dari 5 ton itu didistribusi atau diperjual untuk melayani masyarakat desa Awis dengan harga Rp 7 ribu perliter, namun lebih banyak dibawa keluar.

Informasi yang diperoleh Klikfakta. id, pangkalan minyak tanah di desa Awis mempunyai izin resmi.

Namun diduga kuat setelah melayani masyarakat setempat, sisa BBM tersebut langsung dijual ke luar desa atau keluar dari tempat pangkalan dengan harga yang mencapai Rp12.000 perliter.

Sekedar informasi harga BBM yang ditetapkan pemerintah pusat, seperti pertalite Rp 10 ribu perliter, pertamax Rp12.800 perliter, Solar Rp6.800 perliter, Dexlite Rp13900 perliter, dimana semua dijual bisa mencapai Rp 12.000 – Rp17.000 perliter. ***

Editor   : Armand

Penulis : Saha Buamona

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Bagikan