Klikfakta.id,HALUT – Anggota DPRD Halmahera Utara, Harol Debeturu, menyoroti keterlambatan penyelesaian proyek Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) di Desa Mamuya. Proyek yang seharusnya rampung pada akhir 2024 ini hingga kini belum menunjukkan perkembangan signifikan, menyebabkan masyarakat masih mengalami keterbatasan pasokan listrik.
“PLTMG Mamuya adalah proyek strategis yang sangat dibutuhkan masyarakat. Namun, hingga saat ini, penyelesaiannya masih tersendat. Kami mempertanyakan kendala yang terjadi, apakah disebabkan oleh faktor teknis, anggaran, atau birokrasi,” ujar Harol dalam keterangannya, Sabtu (22/3/2025).
Politisi Partai Perindo ini menjelaskan bahwa proyek PLTMG Tobelo dirancang untuk meningkatkan keandalan listrik di Halmahera Utara. Namun, lambatnya progres pembangunan berdampak pada keterbatasan pasokan listrik bagi masyarakat dan industri di wilayah tersebut.
“Pasokan listrik masih terbatas, terutama bagi industri dan masyarakat yang mengandalkan listrik dari PLN. Bahkan, pemadaman listrik semakin sering terjadi karena kapasitas yang ada saat ini tidak mencukupi,” tambahnya.
Harol juga menyoroti dampak ekonomi dari keterlambatan proyek ini. Menurutnya, kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi lokal, terutama bagi pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang sangat bergantung pada pasokan listrik yang stabil.
Sebelumnya dirinya juga telah berkoordinasi soal keterlambatan ini dengan PLN Tobelo. Namun itu merupakan proyek PLN Pusat.
“Jika listrik tidak stabil, bisnis lokal bisa terganggu, dan investor mungkin ragu untuk menanamkan modal di wilayah ini. Infrastruktur energi yang tidak memadai dapat menjadi penghambat utama bagi perkembangan ekonomi,” tegasnya.
Diketahui, proyek PLTMG Tobelo memiliki kapasitas 30 MW dengan nilai proyek mencapai Rp701 miliar dan dikerjakan oleh PT Adhi Karya (Persero). Sebelumnya, pada Oktober 2024, PT PLN (Persero) Unit Induk Pembangunan Maluku dan Papua (UIP MPA) melaporkan bahwa pembangunan PLTMG Tobelo baru mencapai 30,68%. Hingga kini, belum ada kejelasan mengenai penyebab keterlambatan tersebut.
Untuk itu, Harol mendesak agar pemerintah dan PLN untuk segera memberikan penjelasan serta solusi konkret agar proyek ini dapat diselesaikan sesegera mungkin.***
Editor : Redaksi
Pewarta : Samuel L