Minyak Tanah di Sula Langka, Sejumlah OKP dan Motoris Gelar Aksi

banner 120x600

Klikfakta.id, KEPSUL– Sejumlah organisasi kemahasiswaan dan kepemudaan yang terdiri dari PMII Cabang Kepulauan Sula, LMND Kota Sanana, Pengurus PC-IMM Kepulauan Sula, PC BEM STAI Babussalam Sula, DPD KNPI Kepulauan Sula, bersama motoris transportasi laut pulau mangoli, menggelar aksi unjuk rasa menyikapi kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) jenis minyak tanah.

Unjuk rasa, berlangsung di beberapa titik pusat kota Sanana. Diantaranya depan pertokoan desa Fagudu, Polres Kepulauan Sula, dan PT Sanana Lestari Desa Mangon, Kecamatan Sanana, Senin 25 Maret 2024 siang tadi.

banner 325x300

Ketua DPD KNPI Kepulauan Sula, M. Rifai Umasugi dalam orasinya menyampaikan, terjadinya dugaan kelangkaan BBM jenis minyak tanah sebelum memasuki bulan suci Ramadhan hingga saat ini lantaran ada pangkalan minyak tanah yang sengaja nakal, namun beberapa pihak terkait terkesan hanya diam.

“Padahal, kelangkaan minyak tanah sebelumnya sudah disuarakan di tahun 2022 melalui hearing bersama DPRD, Pemerintah Daerah, PT. Sanana Lestari, dan pihak Kepolisian. Namun, sampai saat ini belum terealisasi dengan baik kepada masyarakat yang menggunakan BBM jenis minyak tanah nyatanya, hal itu tidak diindahkan,” ungkapnya.

Kesempatan yang sama, Ketua EK- LMND Kota Sanana Adrian Galela kelangkaan BBM jenis minyak tanah ini menjadi hal yang cukup serius yakni sangat memicu terkait dengan kebutuhan masyarakat semua.

“Maka lewat kesempatan ini saya dan teman-teman gerakan kemahasiswaan dan kepemudaan Kabupaten Kepulauan Sula, mengajak kepada kita semua untuk sama-sama berkontribusi dalam menetralisasi terkait dengan kelangkaan minyak tanah,” ucapnya.

” Sebab, ini menjadi kebutuhan dalam kepentingan rumah tangga dan kepentingan kita sehari-hari,” teriak salah satu masa aksi di depan komplek pertokoan Fagudu Sanana , Adrian Galela dalam bobotan orasinya.

Terpisah, Manager PT. Sanana Lestari, Sofyan Anwar kepada Klikfakta.id dan di depan masa aksi menjelaskan, tidak ada kelangkaan minyak tanah di Kepulauan Sula.

Selain itu, Sofyan pun mengaku tuntutan aksi yang disampaikan oleh masa aksi.

“Tidak ada kelangkaan minyak tanah di Kepulauan Sula. Kalaupun langka, mungkin kapal tengker terlambat masuk, tapi ini kan tidak. Kami dari pihak PT. Sanana Lestari siap mengakomodir tuntutan aksi yang disampaikan, salah satunya pengadaan pangkalan khusus untuk motoris, tinggal menunggu rekomendasi atau izin dari Pemerintah Daerah selaku pembuat kebijkan,” tegasnya.

Diketahui, aksi yang dilakukan oleh elemen mahasiswa serta motoris transportasi laut tersebut diantaranya :

1. Mendesak Pemerintah Daerah melalui Disperindag segera menetralisasi harga minyak tanah di pangkalan.

2. PT. Sanana Lestari segera cabut izin operasional pangkalan yang terindikasi nakal di Kepulauan Sula.

3. Aparat penegak hukum segera menagkap oknum mafia  BBM.

4. Mendesak Disprindagkop dan PT. Sanana Lestari segera mengeluarkan kebijakan pangkalan khusus untuk Motoris Transportasi Laut dari Pulau Mangoli.

5. Kapolres Kepulauan Sula segera telusuri dan tangkap oknum Polisi yang terindikasi terlibat dalam permainan minyak tanah.

6. Bupati Sula segera evaluasi kinerja Kadis Disprindagkop.

Editor    : Armand

Penulis : Sudirman Umawaitina

banner 325x300

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You cannot copy content of this page